Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Milenial, Intip Tips Investasi dari Investor Muda Ini

Kompas.com - 08/03/2019, 05:10 WIB
Fika Nurul Ulya,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Saat ini, semakin banyak generasi milenial yang sudah melek investasi. Namun, tidak sedikit pula yang masih belum memulai investasi guna memperoleh imbal hasil yang dapat digunakan untuk bekal di masa mendatang.

Michael Luhukay, Komisioner Raiz Invest Indonesia yang menaungi aplikasi Raiz di Indonesia berbagi tips dan pengalaman investasinya kepada Kompas.com, Kamis (7/3/2019).

"Sebenarnya kalau anak milenial mau investasi itu awalnya harus mengerti instrumen investasi, ada apa saja serta pelajari risikonya," ujar Michael.

Baca juga: Perusahaan Australia Ini Sediakan Aplikasi untuk Investasi Receh di Reksa Dana

Pada umumnya, ada tiga macam tipe investor, yaitu agresif, agresif moderat, dan konservatif. Investor yang agresif biasanya membeli produk berisiko tinggi yang antara lain berupa ekuitas dengan rencana investasi jangka panjang.

Investor konservatif lebih memilih produk dengan risiko rendah di pasar uang, seperti investasi jangka pendek dan reksa dana pendapatan tetap. Adapun investor agresif moderat biasanya menyeimbangkan produknya dengan jangka waktu yang sedikit lebih panjang untuk menjaga toleransi resiko yang tidak terlalu tinggi.

Dengan memahami toleransi risiko atau profil risiko masing-masing, investor dapat mengelola dan membentuk portofolio investasi dengan lebih baik dan memilih investasi berdasarkan profil risiko tersebut.

Baca juga: Milenial, Ayo Investasikan Uang Receh untuk Investasi

"Jadi kalau mau mulai investasi, tergantung dari tipe investor seagresif apa. Perbedaannya hanya dari imbas yang kita peroleh dari profil risiko investasi masing-masing," kata Michael.

Dirinya juga mengaku tidak bisa menyarankan milenial mengambil profil risiko agresif, konservatif atau agresif moderat.

"Karena sifat milenial berbeda-beda, ada yang cenderung ambil risiko tinggi, bahkan ada juga yang tidak. Jadi, itu tergantung pilihan milenial, ya," ujar dia.

Baca juga: Penasaran Investasi Sukuk Ritel? Ini Tipsnya Supaya Untung!

Investor muda yang mempunyai 11 pekerjaan di akun Linkedin-nya ini menyarankan agar Anda mengalokasikan dana untuk membuat portofolio yang beragam daripada menempatkan semua dana pada satu tipe investasi. Hal ini dapat mengurangi risiko yang diterima investor.

Selain itu, dirinya juga menyarankan milenial untuk memulai investasi dari reksa dana karena kecilnya risiko yang diperoleh. Selain reksa dana, milenial bisa memilih investasi properti.

Tak Ada Kebiasaan Khusus

Michael mengaku tidak punya kebiasaan atau trik khusus untuk memulai dan melakukan investasi.

"Habitual, sih. Jadi saya tidak punya perilaku khusus apapun. Saya hanya pasang mindset bahwa saya harus menyisihkan beberapa persen dari income. Pokoknya pasang mindset kalau income ini mau dialokasikan ke mana," ujar dia.

"Investasi itu seperti arisan. Pendapatan dari income kemudian disimpan. Cuma bedanya, disimpannya di mana," lanjutnya.

Baca juga: Apakah Kamu Termasuk Milenial yang Ogah Investasi?

Pendapatan ini bisa didapat dari banyak hal, seperti gaji maupun tabungan. Dirinya juga percaya bahwa setiap orang bisa berinvestasi karena telah banyaknya kemudahan di era fintech.

"Anybody can invest. Everybody should invest," tandasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com