Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Habis Sejak 15 Februari, Pemerintah Kembali Beri Izin Ekspor Freeport

Kompas.com - 08/03/2019, 19:25 WIB
Erlangga Djumena

Editor

Sumber

JAKARTA, KOMPAS.com -  Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) kembali memberikan Surat Persetujuan Ekspor (SPE) untuk PT Freeport Indonesia (PTFI) dan PT Amman Mineral Nusa Tenggara.

Rekomendasi ekspor tersebut diterbitkan hari ini dan berlaku selama satu tahun ke depan.

"Sudah terbit, per hari ini, untuk setahun," kata Direktur Jenderal Mineral dan Batubara Kementerian ESDM, Bambang Gatot Ariyono, Jumat (8/3/2019).

Sementara Direktur Pembinaan dan Pengusahaan Mineral Kementerian ESDM Yunus Saifulhak menyebutkan, rekomendasi ekspor konsentrat tembaga yang diberikan untuk PTFI adalah sebesar 198.282 wet metric ton. Sementara Amman Mineral sebesar 336.100 wet metric ton (wmt).

Baca juga: Luhut: Presiden Jokowi Tak Pernah Ada Deal Tertentu dengan Freeport

Yunus mengatakan, rekomendasi ekspor yang diberikan pihaknya itu sesuai dengan Rencana Kerja dan Anggaran Biaya (RKAB) yang diajukan oleh perusahaan.

Untuk PTFI misalnya, Yunus mengatakan bahwa pada tahun ini, produksi konsentrat PTFI sekitar 1,3 juta wmt.

"Sekitar 1,1 juta ton untuk kebutuhan smelter di PT Smelting Gresik, sisanya sekitar 200.000 itu untuk ekspor," katanya.

Kendati demikian, Yunus mengatakan bahwa rekomendasi ekspor dalam setahun ini bisa saja mengalami perubahan. Itu terjadi bila ada perubahan rencana kerja, juga ada peningkatan produksi.

Baca juga: Indonesia Mungkin Hanya Dapat 30 Persen Saham Freeport Jika...

"Kecuali ada perubahan yang lain, dia mengubah rencana kerjanya, atau produksinya meningkat," tutur Yunus.

Sebagai informasi, rekomendasi ekspor konsentrat PTFI telah habis sejak 15 Februari 2019. Sementara SPE Amman Mineral berakhir pada 21 Februari 2019.

Dalam hal ini, Yunus menekankan bahwa pihaknya tidak pernah menghambat terbitnya rekomendasi ekspor ini. Sebab, pihaknya harus terlebih dulu menunggu kelengkapan dokumen yang diperlukan, termasuk verifikasi dari konsultan independen terkait dengan progres pembangunan smelter.

Apalagi, sambung Yunus, proses saat ini telah memakai sistem online, sehingga proses perizinan tidak akan berlangsung lama.

"Kenapa kok terkesan lama? itu karena verifikasi (progres smelter)-nya baru diterima kemarin Rabu (6/3/2019). Perizinan di tempat kami sudah online, jadi tidak lama," tandas Yunus. (Ridwan Nanda Mulyana)

Berita ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul Hari ini, Pemerintah buka izin ekspor Freeport dan Amman Mineral

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com