Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

9 Konsep Keuangan yang Perlu Dipahami Sebelum Usia 30 Tahun

Kompas.com - 11/03/2019, 09:33 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita ,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Bagi Anda yang sudah berusia 20-an tahun, sudah saatnya untuk mulai melek istilah-istilah yang berkaitan dengan keuangan.

Jika berkeinginan membangun kekayaan, maka ada beberapa konsep uang yang harus dipahami setiap orang sebelum berusia 30 tahun.

Bagi yang ingin menjadi investor, mereka harus pangan mengenai berbagai istilah seperti bunga majemuk, bearish dan bullish, atau diversifikasi.

Sementara bagi non investor juga harus memahami apa itu nilai bersih, bunga, dan inflasi.

Sebagaimana dikutip dari Business Insider, dengan menguasai beberapa konsep keuangan sebelum usia 30 tahun, maka Anda bisa memperbaiki kebiasaan buruk dalam mengelola keuangan.

Baca juga: 4 Penyebab Kaum Milenial Stres, Keuangan Jadi Sumber Utama

Berikut 9 konsep keuangan yang harus dipahami, utamanya oleh milenial:

1. Kekayaan bersih

Perencana keuangan sekaligus pendiri Workable Wealth, Mary Beth Storjohann mengatakan, kekayaan bersih bisa menjadi tolak ukur kesehatan finansial seseorang.

"Kekayaan bersih juga dapat digunakan untuk mengukur seberapa jauh Anda datang dari waktu ke waktu," kata Storjohann.

Anda berada dalam performa yang baik jika kekayaan bersih Anda termasuk positif. Jika kekayaan bersih Anda negatif, nampaknya ada sejumlah urusan yang harus diselesaikan.

2. Inflasi

Inflasi merupakan kenaikan harga barang dan jasa dari waktu ke waktu.  Ketika harga naik karena inflasi, berarti kekuatan mata uang Anda berkurang.

Gunakan penghitungan inflasi ini untuk mengetahui apakah gaji Anda mengikuti tingkat inflasi tahunan.

"Yang paling penting adalah apakah penghasilan Anda naik pada tingkat yang sama dengan inflasi," kata Storjohann.

3. Likuiditas

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com