Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ditopang Transaksi Digital, Laba Bank Syariah Mandiri Naik 65,7 Persen

Kompas.com - 11/03/2019, 12:44 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita ,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Bank Syariah Mandiri (Mandiri Syariah) membukukan pertumbuhan laba bersih sebesar Rp 240 miliar sepanjang 2018. Dibandingkan capaian akhir 2017, ada pertumbuhan laba bersih sebesar 65,7 persen menjadi Rp 605 miliar.

Pertumbuhan laba yang signifikan antara lain disebabkan strategi mereka yang fokus mengembangkan transaction banking melalui digital.

"Pengembangan ke arah transaction banking yang dilakukan sepanjang 2018 di antaranya layanan mobile banking dengan beragam fitur, pembukaan rekening online, dan layanan asisten interaktif Aisyah," ujar Direktur Finance and Strategy Ade Cahyo Nugroho dalam konferensi pers di Wisma Mandiri, Jakarta, Senin (11/3/2019).

Pengembangan bisnis tersebut meningkatkan pendapatan berbasis fee atau Fee Based Income sebesar 19,4 persen, dari Rp 943 miliar pada 2017 menjadi Rp 1,13 triliun pada 2018. Adapun FBI Perseroan bersumber dari jasa transaksi dan lainnya.

Baca juga: Raup Laba Bersih Rp 3 Triliun pada 2018, Tertinggi dalam Sejarah Maybank

Selain dari FBI, sumber laba perusahaan yang juga tumbuh cukup besar yakni dari pertumbuhan pendapatan margin bagi hasil bersih yang meningkat Rp 402 miliar atau secara tahunan tumbuh 5,52 persen menjadi Rp 7,69 triliun.

Sementara pendapatan margin bagi hasil bersih Perseroan pada tahun 2017 sebesar Rp 7,29 triliun. Pertumbuhan margin bagi hasil bersih tersebut didorong oleh pertumbuhan dan perbaikan kualitas pembiayaan. Selain itu, pengendalian biaya overhead naik 7,6 persen dan laba operasional tumbuh 9,53 persen.

"Terkait mobile banking juga membawa pertumbuhan hampir 20 persen. Ini yang jadi drive utama pertumbuhan profit kita," kata Cahyo.

Tahun ini, Mandiri Syariah menargetkan pertumbuhan profit di kisaran 50-60 persen.

"Selain profit mengalami perbaikan, rasio keuangan BSM mengalami perbaikan yang cukup signifikan," kata Cahyo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com