Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kolaborasi PT INKA-Perusahaan Asal Swiss, Rp 30 Trilun Bakal Digelontorkan

Kompas.com - 12/03/2019, 06:38 WIB
Erlangga Djumena

Editor

Sumber

JAKARTA, KOMPAS.com - Industri kereta api nasional kian melaju. Soalnya, kolaborasi antara PT INKA (Persero) dan Stadler Rail Group asal Swiss akan segera terealisasi.

Upaya sinergi kedua belah pihak akan terealisasi melalui pembangunan pabrik kereta api terintegrasi dan terbesar di Indonesia milik PT INKA di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur.

Jumlah investasi yang bakal digelontorkan mencapai Rp 30 triliun, dengan tahap awal yang dikucurkan senilai Rp 500 milliar.

Dalam kesepakatannya, PT INKA menyiapkan lahan seluas 84 hektar beserta bangunan. Namun untuk tahap pertama, digunakan seluas 12 Ha. Sementara itu, pihak Stadler menyediakan teknologi, mesin dan pasar. Diperkirakan, total penyerapan tenaga kerja hingga 2.000 orang.

Baca juga: Mimpi INKA ke Kosta Rika

Sekretaris Jenderal Kementerian Perindustriaan Haris Munandar menyebutkan, dengan nilai investasi Stadler di atas Rp 1 triliun sejatinya perusahaan sudah bisa mendapatkan fasilitas tax holiday dari pemerintah Indonesia.

"Nantinya mereka juga dapat insentif super deductible tax bila menerapkan fasilitas pelatihan bagi karyawan," kata Haris seperti dikutip dari Kontan.co.id, Senin (11/3/2019).

Dengan insentif super deductible tax, perusahaan yang terlibat dalam program pendidikan atau berinvestasi untuk vokasi akan mendapatkan potongan pajak hingga 200 persen.

Sebagai contoh, apabila sebuah perusahaan memberikan bantuan senilai Rp 1 miliar untuk SMK, pemerintah akan memberikan ptotongan pajak hingga Rp 2 miliar dalam lima tahun.

Haris menambahkan nantinya juga akan ada perusahaan joint venture (JV) gabungan kedua perusahaan tersebut. Diharapkan JV tersebut akan bisa selesai dibentuk pada tahun ini.

Dari kerja sama ini, diharapkan akan membuka akses pasar ekspor baik di Asean maupun regional. Dari produksi di Banyuwangi ini, PT INKA bisa fokus di pasar domestik dan juga ekspor berkembang seperti Bangladesh, India, Sri Lanka, dan Filipina.

Baca juga: Cerita Bos INKA Tembus Pasar Asia Selatan dan Bersaing dengan China

Sementara Stadler untuk memenuhi pasar seperti Singapura dan Australia. "Hal ini karena Stadler mengincar pasar-pasar yang membutuhkan kereta dengan spesifikasi tinggi," kata Haris yang juga menjabat sebagai Komisaris Utama PT INKA (Persero).

Haris menambahkan untuk memudahkan pasar ekspor, rencananya akan dibangun pelabuhan khusus yang memudahkan arus logistik pengiriman. Hanya saja belum diketahui luas pelabuhan dan siapa yang membangun pelabuhan tersebut.

Adapun dengan penerapan teknologi terbaru pabrik PT INKA di Banyuwangi nantinya siap memproduksi berbagai jenis kereta mulai dari light rail transit (LRT), metro, sampai yang kereta kecepatan tinggi. Bahkan, melalui penggunaan mesin canggih, pabrik ini mampu memproduksi 4 kereta per hari atau sanggup melampaui 1.000 kereta per tahun. (Eldo Christoffel Rafael)

Berita ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul Kolaborasi INKA dan Stadler Rail Group asal Swiss segera terealisasi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Whats New
BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Whats New
Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Whats New
Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Rilis
INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

Whats New
Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Whats New
OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

Rilis
Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Work Smart
INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Whats New
Lebaran 2024, KAI Sebut 'Suite Class Compartment' dan 'Luxury'  Laris Manis

Lebaran 2024, KAI Sebut "Suite Class Compartment" dan "Luxury" Laris Manis

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com