JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita meminta semua pihak tidak melihat impor sekadar peningkatan angka saja. Hal itu disampaikan Enggar terkait defisitnya neraca perdagangan Indonesia 2018 sebesar 8,57 miliar dollar AS karena tingginya impor.
"Jangan hanya dilihat dari angka saat ini," kata Enggar di Jakarta, Senin (11/3/2019).
Dia menyebut, komponen impor yang persentasinya tinggi tahun lalu kebanyakan bahan baku dan barang modal. Sehingga dari bahan baku dan barang modal tersebut, bisa diolah kembali oleh Indonesia kemudian dijual kepada negara-negara lain (impor).
"Contohnya, Indonesia mengimpor kapas dari Australia. Di Indonesia kapas itu dibuat baju sehingga kita bisa mengimpor baju kembali kepada Australia atau negara-negara lainnya. Sehingga tidak ada yang rugi," kata Enggar.
Baca juga: Mendag Sebut Pernyataan Jokowi soal Impor Jagung Tak Salah
Selain itu, Enggar juga mengatakan bahwa ekspor impor sangat berkaitan.
"Bagaimana kita mau bilang tidak impor, kalau kita ekspor. Kalau kita mau ekspor, berarti harus ada impor. Karena kalau kita ekspor, di negara penerima namanya ekspor. Begitulah definisi sederhananya," ucap Enggar.
Tahun 2018, neraca perdagangan Indonesia mengalami defisit sebesar 8,57 miliar dollar AS karena tingginya impor migas yang tumbuh sebesar 22,59 persen, impor bahan baku penolong yang tumbuh sebesar 20,06 persen, dan impor barang modal yang tumbuh sebesar 19,54 persen.
Sementara, ekspor migas hanya tumbuh sebesar 10,55 persen, ekspor industri pengolahan tumbuh 3,86 persen, ekspor produk tambang dan lainnya tumbuh sebesar 20,47 persen, dan ekspor sektor pertanian turun sebesar 6,4 persen.
Baca juga: Prabowo Pertanyakan Alasan Jokowi yang Terus Impor Pangan
Perjanjian CEPA
Pada kesempatan itu, Enggar juga optmistis bisa mendongkrak ekspor ke Australia. Keyakinan itu seiring dengan disepakatinya kerja sama ekonomi antara Indonesia dan Australia (Indonesia - Australia Comprehensive Economic Partnership Agreement/IA-CEPA).
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.