JAKARTA, KOMPAS.com - Kurs rupiah melemah tipis 0,01 persen di pasar spot menjadi Rp 14.265 per dollar AS pada penutupan perdagangan Rabu (13/3/2019).
Pelemahan juga terjadi pada kurs tengah rupiah di Bank Indonesia sebesar 0,12 persen ke level Rp 14.269 per dollar AS.
Analis Monex Investindo Futures Faisyal mengatakan, rupiah sebenarnya mendapat sentimen positif berkat hasil data inflasi Amerika Serikat (AS) yang kurang memuaskan ketika dirilis kemarin malam.
Seperti yang diketahui, data inflasi inti AS di bulan Februari lalu hanya naik 0,1 persen atau di bawah ekspektasi sebesar 0,2 persen. Hal ini semakin membuat para pelaku pasar optimistis The Federal Reserves akan menahan suku bunga acuan AS sepanjang 2019.
Baca juga: BI: Pelemahan Rupiah Banyak Disumbang Faktor Eksternal
Namun, laju rupiah tertahan lantaran proposal Brexit yang diajukan Perdana Menteri Inggris Theresa May kembali ditolak parlemen Inggris.
“Sekarang akan dilangsungkan voting hari kedua. Jika kembali ditolak, efeknya akan negatif bagi aset emerging market,” ujar Faisyal.
Ia memperkirakan, rupiah berpotensi cenderung melemah pada perdagangan besok. Hal ini terjadi jika rilis data inflasi AS di sektor produsen melampaui ekspektasi para analis.
Baca juga: Nilai Tukar Rupiah Masih Tertahan Tekanan Eksternal
Dampak voting Brexit pun masih akan dirasakan rupiah pada esok hari.
Prediksi Faisyal, rupiah akan bergerak di kisaran Rp 14.200—Rp 14.330 per dollar AS pada Kamis (14/3/2019). (Dimas Andi)
Berita ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul: Kurs rupiah melemah tipis terseret dampak negatif Brexit
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.