Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Akankah Maskapai Nasional Stop Pemesanan Pesawat Boeing 737 Max?

Kompas.com - 14/03/2019, 08:02 WIB
Akhdi Martin Pratama,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pesawat Boeing 737 Max 8 kembali mendapat perhatian publik. Pesawat buatan negeri Paman Sam itu sempat mencuri perhatian publik setelah terjatuh di Tanjung Karawang pada Oktober 2018 lalu.

Akibat kecelakaan itu 189 orang meninggal dunia. Pesawat Boeing 737 Max 8 yang jatuh itu dioperasikan oleh maskapai Lion Air.

Selang lima bulan kemudian, pesawat buatan Boeing Co itu kembali menjadi sorotan.

Pasalnya, pesawat yang dioperasikan Ethiopian Airlines mengalami kecelakaan dalam perjalanan dari Addis ke Nairobi, Kenya pada Minggu (10/3/2019). Akibat kecelakaan itu, 149 penumpang dan 8 kru pesawat dikabarkan tewas.

Menariknya, jenis pesawat tersebut ternyata banyak dipesan oleh maskapai Indonesia. Lion Air memesan pesawat itu sebanyak 222 unit. Sedangkan Garuda Indonesia juga memesan pesawat itu sebanyak 50 unit.

Namun, unit pesawat yang saat ini baru diterima Lion Air sebanyak 11. Jumlah tersebut termasuk yang terjatuh di Tanjung Kerawang pada Oktober 2018 lalu.

Sedangkan Garuda Indonesia, baru mengoperasikan satu unit pesawat jenis tersebut.

Lantas, setelah mengalami dua kali kecelakaan apakah dua maskapai Indonesia akan tetap melanjutkan pemesanan pesawat tersebut?

Lion Air Group sendiri memutuskan menunda mendatangkan pesawat Boeing 737 Max 8 yang dipesannya pada tahun ini.

Managing Director Lion Air Group Daniel Putut mengatakan, penundaan dilakukan sampai hasil investigasi mengenai penyebab kecelakaan itu diketahui.

“Kita minta kepada Boeing (untuk menunda pengiriman), kita minta tunggu sampai investigasi selesai,” ujar Daniel di Kementerian Perhubungan, Rabu (13/3/2019).

Daniel menambahkan, jika sesuai rencana, seharusnya tahun ini ada empat pesawat Boeing 737 Max 8 yang akan datang. Namun, pihaknya meminta kedatangan itu ditunda.

“Istilahnya suspend delivery, sampai investigasi selesai. Supaya kita dapat jaminan. Sikap Lion seperti itu,” kata Daniel.

Saat ditanya apakah akan menghentikan pemesanan Boeing 737 Max setelah kejadian kecelakaan Ethiopian Airlines, Daniel kompak mengatakan belum bisa mengambil keputusan saat ini. Sebab, perusahaannya masih menunggu hasil investigasi mengenai penyebab kecelakaan tersebut.

Senada dengan Lion Air, Garuda Indonesia juga belum bisa mengambil keputusan apakah akan melanjutkan pemesanan pesawat Boeing 737 Max atau tidak.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Akankah Relaksasi HET Beras Premium Tetap Diperpanjang?

Akankah Relaksasi HET Beras Premium Tetap Diperpanjang?

Whats New
Proyek Perluasan Stasiun Tanah Abang Mulai Dibangun Mei 2024

Proyek Perluasan Stasiun Tanah Abang Mulai Dibangun Mei 2024

Whats New
Freeport Setor Rp 3,35 Triliun ke Pemda di Papua, Indef Sarankan Ini

Freeport Setor Rp 3,35 Triliun ke Pemda di Papua, Indef Sarankan Ini

Whats New
Obligasi atau Emas, Pilih Mana?

Obligasi atau Emas, Pilih Mana?

Work Smart
Tiru India dan Thailand, Pemerintah Bakal Beri Insentif ke Apple jika Bangun Pabrik di RI

Tiru India dan Thailand, Pemerintah Bakal Beri Insentif ke Apple jika Bangun Pabrik di RI

Whats New
KB Bank Sukses Pertahankan Peringkat Nasional dari Fitch Ratings di Level AAA dengan Outlook Stabil

KB Bank Sukses Pertahankan Peringkat Nasional dari Fitch Ratings di Level AAA dengan Outlook Stabil

BrandzView
Harga Acuan Penjualan Gula Naik Jadi Rp 17.500 Per Kilogram

Harga Acuan Penjualan Gula Naik Jadi Rp 17.500 Per Kilogram

Whats New
Pertama di Asia, Hong Kong Setujui ETF Bitcoin

Pertama di Asia, Hong Kong Setujui ETF Bitcoin

Whats New
Sebanyak 109.105 Kendaraan Melintasi Tol Solo-Yogyakarta Saat Mudik Lebaran 2024

Sebanyak 109.105 Kendaraan Melintasi Tol Solo-Yogyakarta Saat Mudik Lebaran 2024

Whats New
HUT Ke-63, Bank DKI Sebut Bakal Terus Dukung Pembangunan Jakarta

HUT Ke-63, Bank DKI Sebut Bakal Terus Dukung Pembangunan Jakarta

Whats New
Daftar 17 Entitas Investasi Ilegal Baru yang Diblokir Satgas Pasti

Daftar 17 Entitas Investasi Ilegal Baru yang Diblokir Satgas Pasti

Whats New
BI Banten Distribusikan Uang Layak Edar Rp 3,88 Triliun Selama Ramadhan 2024, Pecahan Rp 2.000 Paling Diminati

BI Banten Distribusikan Uang Layak Edar Rp 3,88 Triliun Selama Ramadhan 2024, Pecahan Rp 2.000 Paling Diminati

Whats New
Satgas Pasti Blokir 537 Pinjol Ilegal dan 48 Penawaran Pinpri

Satgas Pasti Blokir 537 Pinjol Ilegal dan 48 Penawaran Pinpri

Whats New
Luhut: Apple Tertarik Investasi Kembangkan AI di IKN, Bali, dan Solo

Luhut: Apple Tertarik Investasi Kembangkan AI di IKN, Bali, dan Solo

Whats New
Dollar AS Melemah, Kurs Rupiah Masih Bertengger di Rp 16.100

Dollar AS Melemah, Kurs Rupiah Masih Bertengger di Rp 16.100

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com