Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pelemahan Ekspor Asia Diprediksi Berlanjut hingga April 2019

Kompas.com - 17/03/2019, 10:36 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

HONG KONG, KOMPAS.com - Ekspor Asia yang saat ini anjlok diprediksi masih akan terus anjlok. Para analis pun menyatakan bahwa perdagangan regional akan menuju level terendahnya sejak tahun 2015.

Dilansir dari South China Morning Post, Minggu (17/3/2019), berdasarkan indeks yang dirilis Nomura Bank, ekspor Asia akan terus mengalami penurunan setidaknya hingga April 2019. Ini sejalan dengan perlambatan permintaan global.

Indeks tersebut memadukan 8 elemen ekonomi untuk memprediksi ekspor tiga bulan ke depan untuk China, Hong Kong, India, Indonesia, Korea Selatan, Malaysia, Filipina, Singapura, Taiwan, dan Thailand. Dari indeks tersebut terlihat adanya tantangan ekspor ke depan.

Baca juga: Capai 12,53 Miliar Dollar AS, Ekspor Februari 2019 Turun 10,03 Persen

Sejumlah elemen yang digunakan adalah indeks Purchasing Managers' Index (PMI) manufaktur global, pemesanan semikonduktor, dan pertumbuhan impor China. Indeks PMI manufaktur global mendeteksi produksi manufaktur di seluruh dunia.

Rob Subbaraman, direktur pelaksana di Nomura Bank menyatakan, pertumbuhan impor China merosot 4,9 persen. Ini merupakan kabar buruk bagi negara-negara di kawasan Asia, yang sangat menggantungkan ekspornya pada permintaan dari Negeri Tirai Bambu itu.

Baca juga: Mendag: Kalau Kita Mau Ekspor, Berarti Harus Ada Impor...

Riset Nomura Bank menunjukkan pula bahwa pertumbuhan penjualan semikonduktor global menurun 5,7 persen secara tahunan (yoy). Ini adalah salah satu indikator lesunya sektor elektronik yang merupakan industri yang sangat dominan di Asia.

Indeks tersebut memberikan gambaran mengenai melemahnya data perdagangan di negara-negara eksportir utama Asia, termasuk Korea Selatan, Taiwan, dan negara ekonomi terbesar Asia Tenggara, Indonesia.

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Whats New
Kemensos Buka 40.839 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kemensos Buka 40.839 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
Pemudik Lebaran 2024 Capai 242 Juta Orang, Angka Kecelakaan Turun

Pemudik Lebaran 2024 Capai 242 Juta Orang, Angka Kecelakaan Turun

Whats New
Pasar Sekunder adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Pasar Sekunder adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Work Smart
Signifikansi 'Early Adopters' dan Upaya 'Crossing the Chasm' Koperasi Multi Pihak

Signifikansi "Early Adopters" dan Upaya "Crossing the Chasm" Koperasi Multi Pihak

Whats New
Rupiah Tertekan Dekati Rp 16.300 Per Dollar AS, BI Terus Intervensi Pasar

Rupiah Tertekan Dekati Rp 16.300 Per Dollar AS, BI Terus Intervensi Pasar

Whats New
Cara Gadai BPKB Motor di Pegadaian, Syarat, Bunga, dan Angsuran

Cara Gadai BPKB Motor di Pegadaian, Syarat, Bunga, dan Angsuran

Earn Smart
Harga Minyak Dunia Melonjak 3 Persen, Imbas Serangan Balasan Israel ke Iran

Harga Minyak Dunia Melonjak 3 Persen, Imbas Serangan Balasan Israel ke Iran

Whats New
Kembangkan Karier Pekerja, Bank Mandiri Raih Peringkat 1 Top Companies 2024 Versi LinkedIn

Kembangkan Karier Pekerja, Bank Mandiri Raih Peringkat 1 Top Companies 2024 Versi LinkedIn

Whats New
Cara Cek Angsuran KPR BCA secara 'Online' melalui myBCA

Cara Cek Angsuran KPR BCA secara "Online" melalui myBCA

Work Smart
10 Bandara Terbaik di Dunia Tahun 2024, Didominasi Asia

10 Bandara Terbaik di Dunia Tahun 2024, Didominasi Asia

Whats New
Rupiah Melemah, Utang Luar Negeri RI Naik Jadi Rp 6.588,89 Triliun

Rupiah Melemah, Utang Luar Negeri RI Naik Jadi Rp 6.588,89 Triliun

Whats New
Simak, Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Simak, Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Whats New
Pegadaian Catat Penjualan Tabungan Emas Naik 8,33 Persen di Maret 2024

Pegadaian Catat Penjualan Tabungan Emas Naik 8,33 Persen di Maret 2024

Whats New
BUMN Farmasi Ini Akui Tak Sanggup Bayar Gaji Karyawan sejak Maret 2024

BUMN Farmasi Ini Akui Tak Sanggup Bayar Gaji Karyawan sejak Maret 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com