Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sandiaga: Sangat Ironis, Lulusan SMK Mendominasi Pengangguran...

Kompas.com - 18/03/2019, 07:03 WIB
Yoga Sukmana,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Calon Wakil Presiden nomor urut 02 Sandiaga Uno menilai penggangguran Indonesia yang didominasi lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan hak yang ironis.

"Prabowo- Sandi menawarkan untuk anak muda kita link and match," ujarnya dalam debat cawapres, Jakarta, Minggu (17/3/2019) malam.

"Karena sangat ironis siswa-siswa SMK sekarang ini mendominasi jumlah pengangguran kita, (sebanyak) 61 persen dari pengangguran kita adalah angkatan muda," sambung dia.

Padahal kata Sandiaga, anak-anak muda Indonesia memilih masuk ke SMK dengan tujuan untuk cepat mendapatkan kerja. Namun realitanya justru terbalik.

Baca juga: Maruf Sebut Angka Pengangguran Era Jokowi Terendah dalam 20 Tahun

Ia menawarkan program Rumah Siap Kerja untuk anak-anak muda Indonesia bila terpilih nanti. Rumah Siap Kerja itu disebut akan meningkatkan keterampilan kerja sesuai dengan kebutuhan perusahaan.

Sandiaga menyebut akan menggandeng perusahaan swasta maupun BUMN agar turut serta masuk dalam program tersebut.

"Kami (akan) berikan insentif agar mereka menawarkan program magang dan co-op kepada para anak anak muda," kata dia.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), pengangguran pada Agustus 2018 yang sebesar 7.000.691 orang.

Lulusan SMK menjadi penyumbang tertinggi tingkat pengangguran terbuka (TPT) di Indonesia. Angkanya mencapai 11,24 persen yang tercatat hingga Agustus 2018.

Sedangkan pengangguran tertinggi kedua adalah lulusan Diploma II/III yaitu 7,92 persen; lulusan SMA sebanyak 7,19 persen; lulusan universitas sebanyak 6,31 persen; dan lulusan SD sebanyak 2,67 persen.

Baca juga: BPS: Jumlah Pengangguran Berkurang 40.000 Orang

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com