Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gugat Boeing dan FAA, Upaya Keluarga Korban Lion Air JT 610 Cari Keadilan

Kompas.com - 18/03/2019, 07:39 WIB
Mutia Fauzia,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Setelah mengajukan gugatan kepada Boeing dan menuntut ganti rugi atas kecelakaan Lion Air dengan nomor penerbangan JT 610 melalui Pengadilan Negeri Seattle, AS, keluarga korban kecelakaan juga akan mengajukan tuntutan kepada Administrasi Penerbangan Federal Amerika Serikat (FAA).

Hal tersebut diungkapkan oleh Pengacara Charles Hermann dari kantor Pengacara Hermann Law Group yang mewakili 21 keluarga korban dari 188 korban kecelakaan tersebut.

"Saya menekankan bahwa tadinya, sebelumnya, fokus kita hanya menuntut Boeing dan Lion Air, tetapi sekarang ada potensi pihak ketiga dituntut juga, yaitu FAA," ujar Charles di Jakarta, Minggu (17/3/2019).

Charles menyebut, FFA lalai dalam menjalankan tugasnya sebagai regulator penerbangan sipil di Amerika Serikat lantaran memberi sertifikasi terbang untuk produk pesawat terbang yang tudak memberikan informasi detil mengenai kondisi mesin pesawat.

Baca juga: Keluarga Korban Lion Air JT 610 Akan Tuntut Otoritas Penerbangan AS

Menurut dia, kesalahan FAA tersebut cukup fatal, sehingga pihak Hermann Law Group atas nama keluarga korban akan mengajukan permohonan gugatan hukum kepada ototitas penerbangan AS itu setelah yang sebelumnya gugatan juga diajukan kepada Boeing.

Namun, perlu waktu 6 bulan agar gugatan tersebut bisa diajukan ke pengadilan. Sebab, pengajuan gugatan baru bisa disetujui setelah melalui proses komplain kepada pihak pengadilan terlebih dahulu.

"Di bawah undang-undang Amerika Serikat kami baru bisa melakukan gugatan setelah melalui proses komplain kepada pengadilan. Sehingga pihak FAA bisa mengumpulkan bukti-bukti di mana posisi mereka saat ini," jelas Charles.

Tradisi water salute menyambut kedatangan pesawat baru B737 MAX 8 Lion Air di Bandara Soekarno-Hatta, Selasa (4/7/2017).Facebook Lion Air Group Tradisi water salute menyambut kedatangan pesawat baru B737 MAX 8 Lion Air di Bandara Soekarno-Hatta, Selasa (4/7/2017).

Yakin menang

Hermann LawGroup telah mengajukan gugatan kepada Boeing atas kecelakaan yang menimpa pesawat Lion Air dengan nomor penerbangan JT 610 pada 29 Oktober 2018 lalu.

Kantor pengacara tersebut cukup optimis bisa memenangkan gugatan yang menuntut Boeing untuk memberukan ganti rugi kepada keluarga korban.

"Kami cukup yakin kamu punya kasus kuat dan bisa memenangkan gugatan melawan Boeing ini," ujar Charles.

Gugatan tersebut diajukan kepada Pengadilan Seattle negara bagian Washington, Amerika Serikat tempat di mana Boeing memroduksi, merakit, dan memasarkan pesawat jeni 737 MAX 8 pada Kamis (7/3/2019) waktu setempat.

Hermann mengatakan, bukti-bukti yang dikumpulkan dari hasil investigasi sangat kuat untuk membuktikan bahwa Boeing memiliki andil yang cukup besar dalam kecelakaan tersebut.

Baca juga: Jumlah Penumpang Lion Air Turun, Apa Sebabnya?

Beberapa bukti tersebut di antaranya sensor pesawat yang tidak bekerja sebagaimana mestinya, tidak adanya informasi kepada pilot soal sistem komputer pesawat yang berbeda dengan tipe sebelumnya, juga adanya dugaan Boeing telah melanggar aturan soal kelayakan produk.

"Para pilot tidak tahu ada sistem komputer baru MCAS (Maneuvering Characteristics Augmentation System) yang diinstal di pesawat baru Boeing 737 MAX 8. Pastinya pilot tidak diberi informasi oleh Boeing tentang apa yang harus dilakukan ketima sistem komputer tersebut tidak berfungsi sebagaimana mestinya," jelas dia.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Produsen Catakan Sarung Tangan Genjot Produksi Tahun Ini

Produsen Catakan Sarung Tangan Genjot Produksi Tahun Ini

Rilis
IHSG Melemah Tinggalkan Level 7.300, Rupiah Naik Tipis

IHSG Melemah Tinggalkan Level 7.300, Rupiah Naik Tipis

Whats New
Sempat Ditutup Sementara, Bandara Minangkabau Sudah Kembali Beroperasi

Sempat Ditutup Sementara, Bandara Minangkabau Sudah Kembali Beroperasi

Whats New
Sudah Salurkan Rp 75 Triliun, BI: Orang Siap-siap Mudik, Sudah Bawa Uang Baru

Sudah Salurkan Rp 75 Triliun, BI: Orang Siap-siap Mudik, Sudah Bawa Uang Baru

Whats New
Harga Naik Selama Ramadhan 2024, Begini Cara Ritel Mendapat Keuntungan

Harga Naik Selama Ramadhan 2024, Begini Cara Ritel Mendapat Keuntungan

Whats New
Mentan Amran Serahkan Rp 54 Triliun untuk Pupuk Bersubsidi, Jadi Catatan Sejarah bagi Indonesia

Mentan Amran Serahkan Rp 54 Triliun untuk Pupuk Bersubsidi, Jadi Catatan Sejarah bagi Indonesia

Whats New
Kasus Korupsi PT Timah: Lahan Dikuasai BUMN, tapi Ditambang Swasta Secara Ilegal

Kasus Korupsi PT Timah: Lahan Dikuasai BUMN, tapi Ditambang Swasta Secara Ilegal

Whats New
4 Tips Mengelola THR agar Tak Numpang Lewat

4 Tips Mengelola THR agar Tak Numpang Lewat

Spend Smart
Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis, Stafsus Erick Thohir: Kasus yang Sudah Sangat Lama...

Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis, Stafsus Erick Thohir: Kasus yang Sudah Sangat Lama...

Whats New
Menkeu: Per 15 Maret, Kinerja Kepabeanan dan Cukai Capai Rp 56,5 Triliun

Menkeu: Per 15 Maret, Kinerja Kepabeanan dan Cukai Capai Rp 56,5 Triliun

Whats New
Siap-siap, IFSH Tebar Dividen Tunai Rp 63,378 Miliar

Siap-siap, IFSH Tebar Dividen Tunai Rp 63,378 Miliar

Whats New
Harga Tiket Kereta Bandara dari Manggarai dan BNI City 2024

Harga Tiket Kereta Bandara dari Manggarai dan BNI City 2024

Spend Smart
Penukaran Uang, BI Pastikan Masyarakat Terima Uang Baru dan Layak Edar

Penukaran Uang, BI Pastikan Masyarakat Terima Uang Baru dan Layak Edar

Whats New
Cara Cek Tarif Tol secara Online Lewat Google Maps

Cara Cek Tarif Tol secara Online Lewat Google Maps

Work Smart
PT SMI Sebut Ada 6 Investor Akan Masuk ke IKN, Bakal Bangun Perumahan

PT SMI Sebut Ada 6 Investor Akan Masuk ke IKN, Bakal Bangun Perumahan

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com