Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Memasuki Era Digital, Bagaimana Nasib Pegawai Bank?

Kompas.com - 20/03/2019, 05:17 WIB
Fika Nurul Ulya,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Di era digital saat ini, banyak perusahaan yang telah menggantikan tenaga manusia dengan tenaga mesin. Lantas bagaimana dengan nasib pegawai bank?

Managing Director Compliance BNI, Endang Hidayatullah mengatakan, perubahan-perubahan tersebut terjadi dengan sendirinya. Namun bukan berarti semua pegawai akan tergantikan oleh mesin.

"Di era digital saat ini, pengerjaan-pengerjaan yang sifatnya standar dan rutin mungkin akan terganti dengan mesin. Tapi banyak juga posisi-posisi yang tidak terganti dengan mesin yang sifatnya relationship basis," ujar Endang di Jakarta, Selasa (19/3/2019).

Endang mengatakan, perubahan dari tenaga manusia ke tenaga mesin disebabkan karena kebiasaan orang yang mulai berubah. Misalnya, dahulu banyak orang yang pergi ke kantor cabang, sedangkan saat ini semua bisa mudah dilakukan dengan mesin ATM dan ponsel pintar.

Hal ini mempengaruhi kinerja teller dan customer service bank yang semakin lama tidak terlalu dibutuhkan lagi. Menurutnya, teller dan customer service lama kelamaan akan tergerus dengan mesin. Namun, dia tidak tahu pasti kapan perubahan tersebut akan terjadi di dunia perbankan.

Meskipun jasa teller dan customer service sudah kurang dibutuhkan, bukan berarti perbankan akan melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) secara besar-besaran.

"Semakin besar bisnis kita, kita akan membutuhkan posisi-posisi yang sifatnya tidak bisa tergantikan dengan mesin. Sampai saat ini tidak ada penurunan pegawai di Bank BNI," kata Endang.

Endang mengatakan, saat ini pihaknya fokus untuk mengoptimalisasi pegawai yang ada, dan tidak melakukan PHK. Kebijakan yang diambil berupa peralihan jabatan dari teller ke humas maupun ke sales loan. Sejauh ini, peralihan dari teller ke posisi lainnya sudah mencapai 50-60 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Terbit 26 April, Ini Cara Beli Investasi Sukuk Tabungan ST012

Terbit 26 April, Ini Cara Beli Investasi Sukuk Tabungan ST012

Whats New
PGEO Perluas Pemanfaatan Teknologi untuk Tingkatkan Efisiensi Pengembangan Panas Bumi

PGEO Perluas Pemanfaatan Teknologi untuk Tingkatkan Efisiensi Pengembangan Panas Bumi

Whats New
Daftar Lengkap Harga Emas Sabtu 20 April 2024 di Pegadaian

Daftar Lengkap Harga Emas Sabtu 20 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Tren Pelemahan Rupiah, Bank Mandiri Pastikan Kondisi Likuiditas Solid

Tren Pelemahan Rupiah, Bank Mandiri Pastikan Kondisi Likuiditas Solid

Whats New
LPS Siapkan Pembayaran Simpanan Nasabah BPRS Saka Dana Mulia

LPS Siapkan Pembayaran Simpanan Nasabah BPRS Saka Dana Mulia

Whats New
Harga Emas Antam Sabtu 20 April 2024, Naik Rp 2.000 Per Gram

Harga Emas Antam Sabtu 20 April 2024, Naik Rp 2.000 Per Gram

Spend Smart
Ini 6 Kementerian yang Sudah Umumkan Lowongan CPNS 2024

Ini 6 Kementerian yang Sudah Umumkan Lowongan CPNS 2024

Whats New
Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 20 April 2024

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 20 April 2024

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Sabtu 20 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Sabtu 20 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
Aliran Modal Asing Keluar Rp 21,46 Triliun dari RI Pekan Ini

Aliran Modal Asing Keluar Rp 21,46 Triliun dari RI Pekan Ini

Whats New
Kementerian PUPR Buka 26.319 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kementerian PUPR Buka 26.319 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
[POPULER MONEY] Kartu Prakerja Gelombang 66 Dibuka | Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat Sambil Makan Durian

[POPULER MONEY] Kartu Prakerja Gelombang 66 Dibuka | Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat Sambil Makan Durian

Whats New
Ada Konflik di Timur Tengah, RI Cari Alternatif Impor Migas dari Afrika dan Amerika

Ada Konflik di Timur Tengah, RI Cari Alternatif Impor Migas dari Afrika dan Amerika

Whats New
Langkah PAI Jawab Kebutuhan Profesi Aktuaris di Industri Keuangan RI

Langkah PAI Jawab Kebutuhan Profesi Aktuaris di Industri Keuangan RI

Whats New
Akar Masalah BUMN Indofarma Belum Bayar Gaji Karyawan

Akar Masalah BUMN Indofarma Belum Bayar Gaji Karyawan

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com