Cegah "Skimming", Bank Ingatkan Nasabah untuk Tetap Waspada

JAKARTA, KOMPAS.com - Kasus pencurian atas akses sistem milik orang lain (skimming) pada mesin ATM baru-baru ini membuat BNI turut melakukan antisipasi. Hal ini salah satunya dilakukan dengan memberikan edukasi terhadap nasabah.

Managing Director Compliance BNI Endang Hidayatullah mengatakan, perbankan sudah sering memberikan edukasi kepada nasabah di samping pemutakhiran ATM anti skimming yang terus diperbaharui oleh pihak perbankan.

Menurutnya, kunci utama pencegahan skimming terletak pada kehati-hatian nasabah. Bila nasabah cenderung hati-hati, maka korban skimming akan semakin berkurang.

"Masalahnya kejatahan tidak akan pernah habis, justru makin parah setiap hari dan skalanya sudah internasional. Makanya diperlukan awareness nasabah. Jadi nasabah juga harus meningkatkan sikap waspadanya," tutur Endang.

Selain imbauan agar terus berhati-hati, BNI juga mengimbau kepada nasabah untuk segera mengganti kartu ATM dari teknologi magnetic stripe ke teknologi chip yang telah disediakan oleh perbankan bersangkutan.

Chip ini berfungsi untuk memberikan pengamanan ganda dibanding kartu ATM biasa. Dengan modifikasi chip, kartu ATM akan semakin sulit dibobol maling, karena penarikan tunai di ATM melalui proses pembacaan data lewat chip yang tertanam dalam kartu.

Sementara itu dari pihak regulator juga terus memperketat sekuritas sesuai arahan Otoritas Jasa Keuangan (OJK). OJK memberikan konsen tinggi kepada perbankan agar bisa melindungi nasabah sehingga nasabah bisa bertransaksi dengan aman. OJK juga meminta bank untuk lebih inovatif.

"Ada standar-standar keamanan yang terus kita perbarui dan edukasi ke masyarakat sesuai arahan OJK," tutup Endang.