Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pembeli Rumah Pertama Cenderung Pilih Lokasi Dekat Stasiun KRL

Kompas.com - 20/03/2019, 16:38 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pembeli rumah pertama alias first time buyer cenderung memilih untuk membeli properti yang berlokasi dekat stasiun kereta rel listrik (KRL) Commuter Line. Sebab, KRL kini menjadi andalan banyak masyarakat untuk bepergian dari rumah menuju tempat aktivitas.

Saat ini membeli rumah dekat stasiun kereta memang bisa dibilang pilihan yang cerdas. Selain lebih mudah dan lebih cepat ke tempat kerja, bebas macet, moda transportasi massal ini juga terbilang lebih hemat ongkos.

Head of Marketing Rumah.com, Ike Hamdan menjelaskan, harga hunian di tengah kota Jakarta saat ini terus meroket. Sebagai contoh, sebuah unit apartemen tipe studio di kawasan Fatmawati saja harga jualnya sudah mulai dari Rp 1,1 miliar. Angka ini setara dengan harga rumah semi mewah di kawasan pinggiran, seperti Tangerang Selatan atau Depok.

Baca juga: Mau Beli Rumah? Ini Bedanya KPR Konvensional dan Syariah

“Oleh karena itu, hunian baik perumahan ataupun apartemen yang berada dekat stasiun Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi kini menjadi incaran banyak orang karena keunggulannya tadi, harga rumahnya yang lebih terjangkau dan mudah menjangkau Jakarta,” kata Ike dalam pernyataannya, Rabu (20/3/2019).

Ike menjelaskan, dari empat wilayah penyangga DKI Jakarta, yang dilalui jalur KRL yakni Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, kenaikan harga paling pesat terjadi di area Depok. Berdasarkan angka Rumah.com Property Index, dari sisi harga yang ditawarkan penjual properti di Depok berada pada titik 113,7 pada kuartal IV 2018.

Baca juga: Mau Membeli Rumah? Perhatikan Hal Ini Supaya Tak Menyesal

“Indeks ini naik 7,56 persen dibandingkan kuartal III 2018. Sementara itu, jika dibandingkan dengan kuartal yang sama pada tahun 2017 (yoy), indeks harga properti di Depok mencapai 16,35 persen,” sebut Ike.

Depok dikenal sebagai kota komuter karena di wilayah ini terdapat setidaknya lima stasiun KRL yang menjadi bagian dari jalur Commuter Line Bogor menuju Jakarta dan sebaliknya.
Indeks harga properti Depok menggeliat setelah ada peningkatan kualitas KRL.

Hal lain yang berdampak makin meningkatnya indeks harga properti Depok adalah pembangunan jalur tol baru seperti Depok-Antasari (Jakarta Selatan) serta Cinere-Serpong (Tangerang Selatan). Kedua tol baru ini menjadi alternatif jalur antarkota selain melalui Margonda.

Baca juga: Mau Beli Rumah Tapi Gaji Kecil? Begini Caranya

“Untuk wilayah lainnya, secara tahunan di kuartal IV 2018, Bogor mengalami kenaikan sebesar 10,98 persen, Bekasi 10,19 persen, sementara Tangerang masih landai, hanya 1,07 persen. Tangerang relatif landai karena pembangunan infrastruktur transportasi tidak semasif wilayah lainnya," jelas Ike.

Tips mencari rumah dekat stasiun kereta

Selain dengan mengetahui indeks harga hunian di sekitar stasiun kereta, Ike memberi beberapa tips. Pertama menentukan kriteria rumahnya.

Tujuan awal membeli rumah dekat stasiun kereta salah satunya karena pertimbangan harga yang lebih terjangkau. Jadi, saat menentukan kriteria rumah sebaiknya disesuaikan dengan kemampuan keuangan.

Baca juga: Sudah Berpenghasilan, Gen Z Harus Pertimbangkan Beli Rumah

"Jangan tergoda dengan promo harga atau desain rumah yang bagus tapi harganya jauh lebih mahal," sebut dia.

Kedua adalah melakukan perbandingan. Ketiga adalah melakukan survei langsung ke lokasi.

"Selain bisa mengetahui langsung kondisi lingkungan perumahannya, fasilitas dan potensi sekitar, konsumen juga bisa mengukur jarak tempuh dan mempelajari akses menuju stasiun kereta," tutur Ike.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Whats New
BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Whats New
Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Whats New
Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Rilis
INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

Whats New
Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Whats New
OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

Rilis
Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Work Smart
INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com