Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bank Sentral AS Tak Akan Naikkan Suku Bunga Acuan Tahun Ini

Kompas.com - 21/03/2019, 08:02 WIB
Bambang P. Jatmiko

Editor

WASHINGTON, KOMPAS.com - Bank sentral Amerika Serikat (AS) Federal Reserve menghentikan kebijakan pengetatan moneter. Bank sentral tidak akan menaikkan suku bunga tahun ini di tengah tanda-tanda perlambatan ekonomi. The Fed pun akan menghentikan pengurangan neraca pada September mendatang.

Keputusan ini diambil setelah dua hari rapat hingga Rabu (20/3/2019) waktu setempat. Bank sentral memulai pengetatan moneter lewat kenaikan suku bunga pada akhir 2015 setelah menahan suku bunga acuan 0-0,25 persen sejak krisis keuangan 2008-2009.

Tahun lalu, bank sentral menaikkan suku bunga acuan hingga empat hingga saat ini berada di 2,25-2,5 persen.

Setelah menurunkan prediksi pertumbuhan ekonomi AS, tingkat pengangguran dan inflasi, The Fed mengatakan suku bunga overnight atau Fed Fund Rate akan tetap berada di posisi saat ini setidaknya hingga akhir tahun.

Mengutip Reuters dari Kontan.co.id, Kamis (21/3/2019), The Fed tidak melihat perlu menaikkan suku bunga untuk mengatasi inflasi, yang masih berada di bawah target bank sentral pada level 2 persen. The Fed pun mengatakan akan memperlambat pengurangan aset secara bulanan yang sekarang berada di 50 miliar dollar AS per bulan.

The Fed akan memperlambat pengurangan ini hingga akhirnya berhenti pada bulan September.

Sekadar informasi, The Fed mulai mengurangi aset yang saat ini mencapai lebih dari 4 triliun dollar AS sejak akhir 2017 lalu.

Dari sisi suku bunga, bank sentral mengungkapkan tidak akan menaikkan suku bunga tahun ini dari rencana sebelumnya dua kali kenaikan hingga Desember.

"Mungkin perlu beberapa waktu hingga outlook pasar tenaga kerja dan inflasi memerlukan perubahan kebijakan," kata Jerome Powell, Gubernur The Fed dalam konferensi pers setelah Federal Open Market Committee (FOMC).

Powell menegaskan kembali bahwa bank sentral akan bersabar sebelum menaikkan suku bunga lagi. "Bersabar artinya, kami tidak melihat perlunya terburu-buru mengambil keputusan," imbuh dia.

Pertumbuhan Berkelanjutan

Dalam pernyataan, FOMC mengungkapkan bahwa pertumbuhan yang berkelanjutan dan pasar tenaga kerja yang sehat akan menjadi skenario ekonomi AS. Tapi, belakangan muncul keraguan di tengah perlambatan belanja rumah tangga dan investasi bisnis.

Pemangkasan pajak yang menjadi penopang pertumbuhan tahun 2018 kini sudah tidak terasa lagi dampaknya. Menurut proyeksi median anggota dewan bank sentral, ekonomi AS akan tumbuh 2,1 persen pada tahun ini, turun 1 persen penuh dari sekitar 3 persen pertumbuhan tahun lalu.

Keputusan suku bunga ini sejalan dengan prediksi pasar. "Saya tidak melihat bank sentral menaikkan suku bunga tahun ini. Tapi, bank sentral lebih dovish daripada perkiraan," kata Brian Jacobsen, senior investment strategist Wells Fargo Asset Management.

Prediksi ekonomi baru The Fed menunjukkan pelemahan di semua sektor jika dibandingkan dengan prediksi Federal Reserve pada Desember lalu. Selain perlambatan pertumbuhan, tingkat pengangguran diperkirakan 3,7 persen, sedikit lebih tinggi ketimbang prediksi tiga bulan lalu.

The Fed memperkirakan, tingkat inflasi tahun ini berada di level 1,8 persen, turun jika dibandingkan dengan prediksi Desember lalu pada level 1,9 persen.

"Pertumbuhan aktivitas ekonomi melambat dari laju yang solid pada kuartal keempat lalu. Indikator terkini menunjukkan perlambatan pertumbuhan belanja rumah tangga dan investasi bisnis di kuartal pertama. Inflasi secara keseluruhan menurun," ungkap The Fed.

 

Berita ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul: The Fed tidak akan menaikkan suku bunga acuan tahun ini

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perusahaan Asal Singapura Jadi Investor Pertama KIT Batang Tahun Ini

Perusahaan Asal Singapura Jadi Investor Pertama KIT Batang Tahun Ini

Whats New
Ada Gejolak Global, Erick Thohir Telepon Direksi BUMN, Minta Susun Strategi

Ada Gejolak Global, Erick Thohir Telepon Direksi BUMN, Minta Susun Strategi

Whats New
Inflasi Medis Kerek Harga Premi Asuransi Kesehatan hingga 20 Persen

Inflasi Medis Kerek Harga Premi Asuransi Kesehatan hingga 20 Persen

Whats New
Pemerintah Perlu Tinjau Ulang Anggaran Belanja di Tengah Konflik Iran-Israel

Pemerintah Perlu Tinjau Ulang Anggaran Belanja di Tengah Konflik Iran-Israel

Whats New
Ekspor Batik Aromaterapi Tingkatkan Kesejahteraan Perajin Perempuan Madura

Ekspor Batik Aromaterapi Tingkatkan Kesejahteraan Perajin Perempuan Madura

Whats New
Hadiri Halalbihalal Kementan, Mentan Amran: Kami Cinta Pertanian Indonesia

Hadiri Halalbihalal Kementan, Mentan Amran: Kami Cinta Pertanian Indonesia

Whats New
Pasar Modal adalah Apa? Ini Pengertian, Fungsi, dan Jenisnya

Pasar Modal adalah Apa? Ini Pengertian, Fungsi, dan Jenisnya

Work Smart
Syarat Gadai BPKB Motor di Pegadaian Beserta Prosedurnya, Bisa Online

Syarat Gadai BPKB Motor di Pegadaian Beserta Prosedurnya, Bisa Online

Earn Smart
Erick Thohir Safari ke Qatar, Cari Investor Potensial untuk BSI

Erick Thohir Safari ke Qatar, Cari Investor Potensial untuk BSI

Whats New
Langkah Bijak Menghadapi Halving Bitcoin

Langkah Bijak Menghadapi Halving Bitcoin

Earn Smart
Cara Meminjam Dana KUR Pegadaian, Syarat, dan Bunganya

Cara Meminjam Dana KUR Pegadaian, Syarat, dan Bunganya

Earn Smart
Ada Konflik Iran-Israel, Penjualan Asuransi Bisa Terganggu

Ada Konflik Iran-Israel, Penjualan Asuransi Bisa Terganggu

Whats New
Masih Dibuka, Simak Syarat dan Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 66

Masih Dibuka, Simak Syarat dan Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 66

Work Smart
Tingkatkan Daya Saing, Kementan Lepas Ekspor Komoditas Perkebunan ke Pasar Asia dan Eropa

Tingkatkan Daya Saing, Kementan Lepas Ekspor Komoditas Perkebunan ke Pasar Asia dan Eropa

Whats New
IHSG Turun 2,74 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Saham Rp 11.718 Triliun

IHSG Turun 2,74 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Saham Rp 11.718 Triliun

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com