Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
SOROT POLITIK

Tumbuh Pesat, Jokowi Optimis Industri Kreatif Jadi Kekuatan Indonesia

Kompas.com - 21/03/2019, 08:20 WIB
Mikhael Gewati

Editor


KOMPAS.com
–  Dibandingkan industri yang lain, sektor kreatif menjadi salah satu industri dengan perkembangan yang cukup pesat.

Hal itu pun terlihat dari kontribusi industri kreatif terhadap produk domestik bruto (PDB) dalam tiga tahun terakhir yang terus naik.

Berdasarkan keterangan tertulis yang Kompas.com terima, Rabu (20/3/2019), industri kreatif menyumbang sebesar Rp 852 triliun pada 2015.  Angka ini kemudian meningkat pada 2016 menjadi Rp 923 triliun.

Sementara itu, pada 2017, kontribusinya semakin membesar jadi Rp 990 triliun dan pada tahun lalu ditaksir mencapai Rp1.000 triliun.

Di sisi lain, industri kreatif juga tercatat sebagai sektor industri yang banyak menyerap tenaga kerja di mana pada tahun lalu, menyerap lebih dari 18 juta orang.

Baca jugaPertumbuhan Industri Kreatif Lampaui Pertumbuhan Nasional

Presiden Joko Widodo (Jokowi) pun menyampaikan kalau dirinya sangat optimitis industri kreatif bisa menjadi kekuatan Indonesia bersaing di kancah internasional.

Maka dari itu, sebagai wujud nyata perhatian kepada industri kreatif, Jokowi mendirikan Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf). Sebagai payung hukum, diterbitkan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 6 Tahun 2015 tentang Badan Ekonomi Kreatif, pada 20 Januari 2015.

Presiden Joko Widodo blusukan ke salah satu pasar tradisional di Medan, Sabtu (16/3/2019).KOMPAS.com/Ihsanuddin Presiden Joko Widodo blusukan ke salah satu pasar tradisional di Medan, Sabtu (16/3/2019).

Saat berdialog dengan pelaku pelaku industri kreatif di Bandung Creative City Forum (BCCF) pada November tahun lalu, Jokowi bahkan menyampaikan wacana untuk memperkuat instansi Bekraf menjadi sebuah kementerian yang saat ini masih dikalkulasi.

Wacana Jokowi tersebut tak lepas dari keinginannya yang ingin Indonesia dikenal sebagai negara dengan industri kreatif yang kuat.

"Kalau kita mau, mungkin menjadi sebuah negara yang bisa meloncat, mungkin di sini ini (industri kreatif)," kata Jokowi.

Terkait hal tersebut, Jokowi mengatakan kalau pemerintah pada saat ini tengah mendorong ekosistem bagi industri kreatif. Makanya, pemerintah pun terus memperbaiki dan mengurangi regulasi yang berpotensi menghambat perkembangan industri kreatif sekaligus ekonomi digital.

Baca jugaAkses Internet Jadi Faktor Penting Berkembangnya Industri Kreatif

Jokowi menyampaikan industri kreatif layak menjadi salah pertimbangan bagi generasi milenial untuk membuka usaha maupun memilih karier. Bagi yang sudah ataupun berniat bergerak di bidang industri kreatif, Jokowi menyampaikan sejumlah saran.

"Pertama, produsen lokal mesti memulai dengan cara melihat kebutuhan pasar," ucap Jokowi

Kedua, lanjut Jokowi, harus mengedepankan kualitas dan harus berinovasi agar produknya berkualitas dengan harga yang proporsional.

Selanjutnya ketiga, menurut dia, harus memperhatikan packaging agar nilai jual produknya baik. Sedangkan Keempat, para pelaku industri kreatif harus mengikuti tren.

“Terakhir, saya ingin pelaku industri kreatif memegang prinsip kolaborasi yakni harus tersambung dengan sektor lainnya, baik sesama pelaku industri kreatif maupun dengan pemerintah dan lembaga keuangan,” ucap Mantan Wali Kota Solo dan Gubernur DKI Jakarta ini.

Bagaimana, sudah siap menjadi pelaku industri kreatif dengan karya atau produk berkualitas nomor satu?

#IndonesiaOptimis

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Chandra Asri Group Jajaki Peluang Kerja Sama dengan Perum Jasa Tirta II untuk Kebutuhan EBT di Pabrik

Chandra Asri Group Jajaki Peluang Kerja Sama dengan Perum Jasa Tirta II untuk Kebutuhan EBT di Pabrik

Whats New
IHSG Bakal Lanjut Menguat? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

IHSG Bakal Lanjut Menguat? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Earn Smart
Perkenalkan Produk Lokal, BNI Gelar Pameran UMKM di Singapura

Perkenalkan Produk Lokal, BNI Gelar Pameran UMKM di Singapura

Whats New
Harga Emas Dunia Terus Menguat di Tengah Ketegangan Konflik Iran dan Israel

Harga Emas Dunia Terus Menguat di Tengah Ketegangan Konflik Iran dan Israel

Whats New
Menko Airlangga Ingin Pedagang Ritel Berdaya, Tak Kalah Saling dengan Toko Modern

Menko Airlangga Ingin Pedagang Ritel Berdaya, Tak Kalah Saling dengan Toko Modern

Whats New
Allianz dan HSBC Rilis Asuransi untuk Perencanaan Warisan Nasabah Premium

Allianz dan HSBC Rilis Asuransi untuk Perencanaan Warisan Nasabah Premium

Whats New
Saham Teknologi Tertekan, Wall Street Berakhir Mayoritas di Zona Merah

Saham Teknologi Tertekan, Wall Street Berakhir Mayoritas di Zona Merah

Whats New
Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 19 April 2024

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 19 April 2024

Spend Smart
Bapanas Tugaskan ID Food Impor 20.000 Ton Bawang Putih Asal China

Bapanas Tugaskan ID Food Impor 20.000 Ton Bawang Putih Asal China

Whats New
Mata Uang Italia Sekarang dan Sebelum Gabung Uni Eropa

Mata Uang Italia Sekarang dan Sebelum Gabung Uni Eropa

Whats New
Satgas Pasti Temukan 100 Penipuan Bermodus Duplikasi Lembaga Keuangan

Satgas Pasti Temukan 100 Penipuan Bermodus Duplikasi Lembaga Keuangan

Whats New
Erick Thohir Minta BUMN Optimalisasi Pembelian Dollar AS, Ini Kata Menko Airlangga

Erick Thohir Minta BUMN Optimalisasi Pembelian Dollar AS, Ini Kata Menko Airlangga

Whats New
Pelemahan Rupiah Bakal Berdampak pada Harga Barang Impor sampai Beras

Pelemahan Rupiah Bakal Berdampak pada Harga Barang Impor sampai Beras

Whats New
Apa Mata Uang Brunei Darussalam dan Nilai Tukarnya ke Rupiah?

Apa Mata Uang Brunei Darussalam dan Nilai Tukarnya ke Rupiah?

Whats New
Posko Ditutup, Kemenaker Catat 965 Perusahaan Tunggak Bayar THR 2024

Posko Ditutup, Kemenaker Catat 965 Perusahaan Tunggak Bayar THR 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com