JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Perindustrian melalui Direktorat Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka terus mendorong pelaku Industri Kecil Menengah (IKM) nasional tenun dan batik untuk meningkatkan produktivitas dan inovasi agar lebih berdaya saing di pasar domestik dan internasional.
Salah satunya melalui fasilitasi keikutsertaan pada pameran nasional Adiwastra Nusantara 2019 dengan tema Wastra Adati Generasi Digital.
“Tema Wastra Adati Generasi Digital menunjukkan bahwa wastra nusantara siap untuk bersaing di era ekonomi digital dimana persaingan usaha semakin kompetitif. Untuk menyikapi hal tersebut maka pemerintah berkewajiban meningkatkan daya saing produk dalam negeri.”jelas Menteri Perindustrian Airlangga Hartanto dalam pernyataannya, Kamis (21/3/2019).
Baca juga: Pargata, Bawa Tenun Tradisional Indonesia Tembus Mancanegara
Pameran ini diselenggarakan pada 20-24 Maret 2019 di Hall A dan B Jakarta Convention Center dengan diikuti 413 stand peserta dari seluruh Indonesia. Pameran ini ditargetkan dihadiri lebih dari 40.000 orang dari seluruh Indonesia dengan nilai penjualan Rp 45 miliar hingga Rp 50 miliar.
Airlangga mengatakan, industri tenun dan batik yang merupakan bagian dari kelompok industri tekstil dan busana memiliki kontribusi cukup besar terhadap perekonomian nasional. Untuk komoditi tenun dan batik pada tahun 2018 nilai ekspornya mencapai 53,3 juta dollar AS dengan negara tujuan ekspor Jepang, Belanda, dan Amerika Serikat.
"Industri tenun dan batik yang banyak ditekuni oleh IKM tersebar di sentra-sentra industri. Terdapat 369 sentra IKM tenun dan 101 sentra IKM batik yang tersebar di hampir seluruh wilayah Nusantara," tambahnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.