Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

10.000 Pengusaha Deklarasi Dukung Jokowi-Ma'ruf, Sofjan Wanandi Bilang "Kami Ingin yang Pasti-pasti Saja"

Kompas.com - 21/03/2019, 19:01 WIB
Mutia Fauzia,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Sebanyak 10.000 pengusaha mendeklarasikan dukungan kepada Calon Presiden dan Wakil Presiden Pasangan nomor urut 01 Joko Widodo dan Ma’ruf Amin.

Deklarasi tersebut dilangsungkan di Istora Senayan, Jakarta, Kamis (21/3/2019).

Penyelenggara dari acara deklarasi ini merupakan kelompok relawan KerJo (Pengusaha Pekerja Pro Jokowi).

Penasehat KerJo Sofjan Wanandi mengatakan, deklarasi dilakukan lantaran pengusaha menginginkan adanya kesinambungan dan kepastian arah politik dan ekonomi ke depan.

"Kami ingin yang pasti-pasti saja. Kalau Pak Jokowi kami sudah tahu track record beliau,” ujar dia dalam keterangan resminya.

Baca juga: Cerita Sri Mulyani Diminta Tak Lagi Kejar-Kejar Pengusaha...

Koordinator KerJo, Hariyadi Sukamdani, menjelaskan ada lima hal yang ditekankan dalam Deklarasi Pengusaha yang dibacakan para pengusaha di hadapan Jokowi.

Kepemimpinan Presiden Jokowi dinilai penting untuk dilanjutkan untuk menjaga stabilitas politik dan kesinambungan kebijakan ekonomi-politik Indonesia lima tahun ke depan.

Selain itu, Jokowi diyakini telah memperlihatkan sikapnya sebagai pemimpin yang demokratis, tidak otoriter, dan bersedia mendengarkan aspirasi dunia usaha.

Hal lain adalah Jokowi dinilai bersih dan tidak terlibat praktek KKN, sehingga dapat diandalkan untuk mengembangkan iklim usaha yang kompetitif, tidak monopolistik serta tidak nepotis.

Jokowi juga dinilai terbukti teguh menjaga ideologi Pancasila dari semakin menyebarnya ancaman ideologi ekstrem yang anti keberagaman.

Hariyadi menambahkan, Jokowi pun dianggap tegas dan berani dalam mengambil berbagai kebijakan yang tidak populer tapi strategis untuk pertumbuhan ekonomi nasional ke depan.

“Karena lima pertimbangan itulah, maka kami para pengusaha Indonesia mendeklarasikan sikap untuk mendukung terpilihnya kembali Pak Jokowi sebagai Presiden RI,” Hariyadi menegaskan.

Selain itu, Wakil Ketua TKN Jokowi-Ma'ruf Rosan Roeslani menerangkan pengusaha selama ini mencermati berbagai capaian penting pemerintahan Jokowi di sektor ekonomi, seperti pertumbuhan ekonomi terus membaik, dari 4,88 persen kini menjadi 5,17 persen, kemiskinan turun menembus satu digit, dari semula 11,2 persen (28,6 juta jiwa) menjadi 9,8 persen saja (25,9 juta). Pengangguran juga berhasil dipangkas secara signifikan, dari semula 6,18 persen (7,5 juta orang) menjadi cuma 5,1 persen (6,8 juta orang).

“Yang juga penting kita catat keberanian beliau menetapkan kebijakan yang tidak populer tapi penting untuk kesehatan anggaran kita, yakni memangkas subsidi BBM,” ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Whats New
Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Whats New
Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Whats New
Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Whats New
Kemenhub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kemenhub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Whats New
Konflik Iran-Israel Bisa Picu Lonjakan Inflasi di Indonesia

Konflik Iran-Israel Bisa Picu Lonjakan Inflasi di Indonesia

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Whats New
Kemensos Buka 40.839 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kemensos Buka 40.839 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
Pemudik Lebaran 2024 Capai 242 Juta Orang, Angka Kecelakaan Turun

Pemudik Lebaran 2024 Capai 242 Juta Orang, Angka Kecelakaan Turun

Whats New
Pasar Sekunder adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Pasar Sekunder adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Work Smart
Signifikansi 'Early Adopters' dan Upaya 'Crossing the Chasm' Koperasi Multi Pihak

Signifikansi "Early Adopters" dan Upaya "Crossing the Chasm" Koperasi Multi Pihak

Whats New
Rupiah Tertekan Dekati Rp 16.300 Per Dollar AS, BI Terus Intervensi Pasar

Rupiah Tertekan Dekati Rp 16.300 Per Dollar AS, BI Terus Intervensi Pasar

Whats New
Cara Gadai BPKB Motor di Pegadaian, Syarat, Bunga, dan Angsuran

Cara Gadai BPKB Motor di Pegadaian, Syarat, Bunga, dan Angsuran

Earn Smart
Harga Minyak Dunia Melonjak 3 Persen, Imbas Serangan Balasan Israel ke Iran

Harga Minyak Dunia Melonjak 3 Persen, Imbas Serangan Balasan Israel ke Iran

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com