Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemenperin Apresiasi Ekspor Rokok ke Jepang dan Korea

Kompas.com - 22/03/2019, 22:36 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah melalui Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mengapresiasi ekspor perdana rokok premium ke Jepang dan Korea Selatan. Ekspor dilakukan oleh PT Philip Morris Indonesia, pemegang saham PT HM Sampoerna Tbk.

PMID melakukan ekspor perdana rokok premium Marlboro dan L&M ke pasar duty free Jepang. Selama satu tahun ke depan, PMID akan mengekspor sekitar 300 juta batang rokok ke duty free Jepang dan 60 juta batang rokok ke Korsel.

Langkah ini diharapkan mampu memberikan dampak positif bagi penerimaan negara dari devisa.

"Saya sampaikan apresiasi kepada pimpinan Philip Morris Indonesia yang telah berupaya dan bekerja keras untuk meningkatkan ekspor nasional dalam rangka memperbaiki kinerja dari sisi perusahaan dan juga neraca perdagangan untuk menambah penerimaan negara," kata Direktur Industri Minuman, Hasil Tembakau dan Bahan Penyegar Kementerian Perindustrian Abdul Rochim dalam keterangannya, Jumat (22/3/2019).

Baca juga: Dari Karawang, 9 Juta Batang Rokok Diekspor ke Jepang

Abdul mengatakan, tentunya tidak mudah bagi Philip Morris Indonesia untuk masuk ke duty free Jepang. Sebagai produk yang dikenakan cukai, tentunya ada konsekuensi dalam memperdagangkan produk hasil tembakau, terutama pada aspek peraturan.

"Kemenperin terus mengawal agar industri ini terus tumbuh karena masih dianggap sebagai industri yang strategis dari sisi penerimaan negara dan penyerapan tenaga kerja," ujarnya.

Pada tahun lalu, nilai ekspor rokok dan cerutu mencapai 931,6 juta dollar AS. Angka tersebut meningkat dari penerimaan tahun sebelumnya yang sebesar 904,7 juta dollar AS.

Dengan ekspor perdana yang dilakukan PMID ini tentunya akan menambah nilai ekspor dan penerimaan negara.

“Semoga ekspor perdana ini tidak ada kendala sehingga membuka pasar rokok Indonesia di dunia,” tuturnya.

Baca juga: Cukai Rokok Sumbang Rp 153 Triliun ke Kas Negara pada 2018

Direktur Teknis dan Fasilitas Cukai Ditjen Bea Cukai Nirwala Dwi Heryanto menambahkan, pihaknya berharap Philip Morris Indonesia dan Sampoerna dapat terus meningkatkan kinerja perusahaan dan ekspornya.

“Karena dari data-data yang ada, kontribusi dari Philip Morris Indonesia dan Sampoerna terhadap penerimaan negara itu hampir 33 persen. Jadi, pada tahun 2018 hampir Rp 50 triliun, sementara dari ekspor, dari tahun ke tahun, meningkat hampir 13 persen,” ujarnya.

Direktur Urusan Eksternal Sampoerna Elvira Lianita mengatakan, ekspor perdana ke duty free Jepang merupakan pencapaian yang penting, mengingat konsumen negara tersebut memiliki ekspektasi standar kualitas yang sangat tinggi dibandingkan dengan negara-negara lain. Hal ini juga berlaku bagi produk tembakau yang mereka konsumsi.

Baca juga: Asing Bisa Investasi di Warnet hingga Industri Rokok Kretek

Ia juga mengatakan, pencapaian ini tidak lepas dari dukungan penuh yang selama ini diberikan pemerintah, khususnya Kementerian Keuangan dan Kementerian Perindustrian yang menjadi salah satu motor pertumbuhan bisnis perusahaan.

“Kami menyampaikan apresiasi atas komitmen berkelanjutan pemerintah yang terus berupaya menjaga iklim investasi serta usaha yang kondusif di tengah dinamika industri yang selalu harus dapat beradaptasi dengan perubahan dan ekspektasi dari konsumen dewasa di berbagai negara,” ujar Elvira.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com