Selain itu, Abraham menyakini bahwa produk TeleCTG dapat dikenal lebih luas di pasar global dan dapat diterima di dalam negari dalam meningkatkan pelayanan kesehatan pada ibu hamil di daerah terpencil. Tahun ini, Sehati fokus mendistribusikan alat ini ke desa terpencil di Pulau Jawa.
"Perusahaan bakal menggandeng dinas kesehatan setempat, bekerja sama dengan bidan-bidan di Puskesmas tiap desa. Perusahaan juga berencana untuk ekspor produk ke Vietnam dan Fhilipina pada akhir tahun. Dua negara ini dilirik karena memiliki karakteristik dan isu yang sama dengan Indonesia," lanjutnya.
Alat medis TeleCTG ini dibanderol dengan harga mulai dari Rp 15 juta hingga Rp 20 juta per unitnya. Jauh lebih murah jika dibandingkan dengan CTG konvensional, yakni ratusan juta.
Sedangkan fungsi TeleCTG buatan Sehati ini ialah sendiri dapat mencatat detak dan irama jantung bayi, memonitor gerakan janin, dan mencatat kontraksi ibu hamil. Sama seperti CTG konvensional.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.