Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sempet Mengamen, Sendi Kini Jadi Bos Kosmetik Beromzet Miliaran Rupiah

Kompas.com - 24/03/2019, 10:11 WIB
Erlangga Djumena

Editor

Sumber

KOMPAS.com - Ide usaha bisa datang dari teman sesama pengamen jalanan. Begitulah kisah Sendi Siswanto saat memulai usaha pembuatan sabun mandi transparan pada 2004 silam. Usianya baru 19 tahun kala merintis bisnis tersebut.

“Kebetulan saya suka nyanyi dan senang ngamen. Saya bergaul dengan teman-teman sesama pengamen di Jakarta. Ada salah satu teman yang tahu formulasi sabun transparan dan saya berminat sekali untuk mengembangkannya,” kata dia.

Usahanya berkembang pesat dan merambah ke produk kosmetik dengan skala pabrik. Kini, di bawah bendera PT Emaklon Digital Internasional, Sendi bisa mengantongi pendapatan miliaran rupiah per bulan.

Tapi siapa sangka, pria kelahiran 19 September 1985 ini mengawali perjalanan dari bekerja sebagai pemulung di Jakarta. Awalnya, ia menyusul orangtuanya ke Ibu Kota RI pada tahun 2003. “Dari kecil tinggal di Blitar sama nenek,” sebutnya.

Baca juga: Kisah Lea Jeans di Tangan Generasi Kedua

Sejatinya, orangtua Sendi merupakan pedagang pengumpul (pengepul) barang bekas, mulai kardus hingga besi tua. Meski, bisnis orangtuanya belum gede-gede amat.

Melihat pemulung yang dalam sehari bisa mengantongi duit Rp 150.000, dia pun tertarik. “Saya lihat, jadi pemulung  enak banget. Saya coba jadi pemulung, cari-cari kardus bekas, tapi kok enggak dapat-dapat,” ujar Sendi yang hanya beberapa hari menjadi pemulung.

Akhirnya, ia pun memutuskan menerima tawaran dari orangtuanya untuk bekerja sebagai kenek truk milik mereka. Dia bertugas membantu sopir mengantar barang bekas ke pabrik. Kurang lebih setahun ia melokoni pekerjaan itu.

Di sela-sela jadi kenek, lantaran punya hobi bernyanyi, Sendi mengamen. Cuma, ia mulai mikir, kalau tetap bekerja sama orangtua, bagaimana masa depannya kelak.

“Seluruh keluarga saya berbisnis seperti yang orangtua saya lakukan. Tapi, saya lihat, mereka masih begitu-begitu saja. Akhirnya saya berpikir untuk bergerak dan keluar dari zona nyaman, lingkungan ini,” ucapnya.

Baca juga: Cerita Rosie, Pebisnis Tahu Olahan dengan Omzet Rp 3,5 Miliar Per Bulan

Nah, saat mengamen, dia kenal dengan banyak pengamen, yang salah satu di antaranya, ya itu tadi, mengetahui resep membuat sabun transparan.

Bermodal tabungan sebesar Rp 2 juta dari hasil menjadi kenek, Sendi memberanikan diri menjajal usaha pembuatan sabun. Cuma, hitung punya hitung, modalnya masih kurang Rp 3 juta.

Sebab, selain untuk membeli peralatan dan bahan baku, ia meski mengontrak rumah untuk bengkel produksi.

“Saya minta orangtua tidak dikasih karena mereka bilang, buat biaya sekolah adik saya bahkan makan sehari-hari saja sulit. Lalu, saya pun pinjam ke pacar saya,” ungkap Sendi.

Setelah seluruh modal terkumpul, dia pun mulai menjalankan roda usahanya. Sendi  mengawalinya dari proses percobaan selama sebulan untuk mendapatkan formula yang tepat.

“Saya bikin pakai minyak, gula, dan bahan-bahan natural. Sederhanalah,” tuturnya.

Halaman:
Sumber
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com