Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dirut Krakatau Steel Tak Tahu Proyek yang Diduga Dikorupsi Direkturnya

Kompas.com - 25/03/2019, 05:07 WIB
Akhdi Martin Pratama,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Utama PT Krakatau Steel, Silmy Karim mengaku tak mengetahui proyek apa yang diduga dikorupsi oleh Direktur Teknologi dan Produksi Perseroan Wisnu Kuncoro. Wisnu sendiri ditangkap KPK karena diduga menerima suap terkait pengadaan barang dan peralatan yang masing-masing bernilai Rp 24 miliar.

Menurut Silmy, setelah menelusuri informasi tersebut, pihaknya belum menemukan proyek yang mempunyai nilai Rp 24 miliar tersebut.

“Ini kita kan dapat baru dari media yang disangkakan proyeknya adalah sebesar Rp 24 miliar. Namanya tidak disebutkan. Kalau enggak salah ada, ada gitu ya. Terus kami cari apa yang kira-kira Rp 24 miliar dan sehubungan itu, tidak ada," ujar Simly di kantornya, Jakarta, Minggu (24/3/2019).

Simly menyebutkan, proyek yang diduga oleh KPK tersebut tidak ada di dalam Rencana Kerja Dan Anggaran Perusahaan (RKAP) 2019.

Baca juga: Dirut Krakatau Steel soal OTT KPK: Aman Dong, Saya Kan Tukang Benah-benah...

“Saya juga cek rekan-rekan di sini terkait proyek yang disangkakan itu belum tercatat dalam Rencana Kerja Krakatau Steel di 2019," kata Simly.

Kendati begitu, Simly akan melakukan penelusuran lebih lanjut mengenai masalah tersebut.

“Tapi mungkin dalam pengembangan selanjutnya, kita akan share kalau sudah ada komunikasi lebih lanjut kaitan dengan proyek tersebut," ucap dia.

Sebelumnya, Operasi Tangkap Tangan (OTT) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terhadap WNU, Direktur Teknologi dan Produksi PT Krakatau Steel, diduga terkait pengadaan barang dan peralatan yang masing-masing bernilai Rp 24 miliar.

Hingga saat ini, KPK meningkatkan status penanganan perkara ke penyidikan dan menetapkan empat orang sebagai tersangka, yakni WNU, AMU (swasta), KSU, dan KET (swasta). Namun demikian, KET belum menyerahkan diri ke KPK.

Baca juga: Krakatau Steel Keluhkan Susahnya Hadapi Serbuan Baja China

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com