Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER MONEY] Erick Thohir soal Sandiaga Mau Buyback Indosat | Utang RI Tak Ada Apa-apanya

Kompas.com - 25/03/2019, 06:07 WIB
Erlangga Djumena

Editor

1. Erick Thohir: Kalau Pak Sandi Mau "Buyback" Indosat, Ya Mungkin sebagai Bisnis...

Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf Amin, Erick Thohir, menilai pernyataan Sandiaga Uno soal saham Indosat sabagai rencana yang terlalu dini.

"Saya rasa sesuatu yang inilah, maksudnya terlalu awal untuk dibicarakan. Orang pemilihan 17 April belum selesai," ujarnya di Hotel Borobudur, Jakarta, Jumat (22/3/2019).

Erick menyebut demikian lantaran tim sukses Prabowo-Sandiaga mengatakan rencana pembelian saham Indosat itu bisa dilakukan dengan uang dari APBN.

Nah bagaimana tanggapan lengkap Erick?  Baca di sini

Baca juga: 2018, Indosat Merugi Rp 2,4 triliun


Direktur Utama PT Krakatau Steel, Silmy Karim di Jakarta, Minggu (24/3/2019).KOMPAS.com/AKHDI MARTIN PRATAMA Direktur Utama PT Krakatau Steel, Silmy Karim di Jakarta, Minggu (24/3/2019).
2. Dirut Krakatau Steel soal OTT KPK: Aman Dong, Saya Kan Tukang Benah-benah...

Direktur Utama PT Krakatau Steel Tbk Silmy Karim belum bisa menjelaskan secara detail kasus yang menimpa jajaran direksi perusahaan. Namun dirinya mengaku bukan yang direksi yang tertangkap tangan oleh KPK.

"Aman dong. Saya kan tukang benah-benah, masa sapunya kotor," kata Silmy seperti dikutip dari Kontan.co.id, Sabtu (23/3/2019).

Sebelumnya Komisi Pemberantasan Korupsi ( KPK) mengamankan 6 orang terkait operasi tangkat tangan terhadap petinggi PT Krakatau Steel Tbk.

Bagaimana sikap Dirut Krakatau Steel ini? Baca selengkapnya di sini

Baca juga: Dirut Krakatau Steel Mengaku Tak Kenal dengan Swasta yang Ditangkap KPK

 

Ilustrasi dollar ASSHUTTERSTOCK Ilustrasi dollar AS
3. Rhenald Kasali: Utang RI Tak Ada Apa-apanya jika Dibanding Negara Lain

Masalah utang Indonesia selalu menjadi "gorengan" sedap bagi pihak oposisi. Sebagian menyatakan bahwa Indonesia berada di ujung kebangkrutan. Benarkah utang Indonesia separah itu?

Guru Besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia Rhenald Kasali mengatakan, serbuan tenaga asing juga menjadi topik yang sering diangkat menyusul isu terlalu banyak utang dan BUMN terancam dijual.

"Padahal Arab Saudi yang kaya minyak saja juga punya utang. Demikian juga Singapura yang kelihatan megah itu," ujar Rhenald dalam keterangan tertulis, Sabtu (23/3/2019).

Ikuti selengkapnya pendapat Rhenald di sini

Baca juga: Dua Bulan Awal 2019, Pembiayaan Utang Sudah Rp 198,4 triliun

 

Ilustrasi dollar ASKOMPAS/RIZA FATHONI Ilustrasi dollar AS
4. Aliran Modal Asing Banjiri Indonesia, Ini Sebabnya

Aliran modal asing terus masuk ke negara- negara berkembang, tanpa terkecuali Indonesia. Tren masuknya aliran modal asing ini pun terus meningkat.

Berdasarkan data Bank Indonesia (BI), aliran modal asing atau capital inflow yang masuk ke Indonesia sepanjang kuartal I 2019 mencapai Rp 74,4 triliun.

Angka tersebut disumbang oleh Surat Berharga Negara sebesar 62,5 triliun dan saham (equity) sebesar 11,9 triliun.

Apa sebenarnya faktor yang mendorong masuknya aliran modal asing beberapa waktu terakhir ini ke Indonesia?

Baca komentar Bank Indonesia di sini

Baca juga: BI: Triwulan I, Total Modal Asing Masuk ke RI Rp 74,4 Triliun

 

Martin dan Hendra Hudiono menawarkan kemitraan Warjak. KONTAN/Merlinda Riska Martin dan Hendra Hudiono menawarkan kemitraan Warjak.
5. Inspirasi Usaha: Warjak, Jadi Juragan Warung Nasi Tanpa Repot 

Berangkat dari keprihatinan atas nasib sebagian besar pemilik warung nasi di Indonesia yang saban hari banyak kehilangan kualitas hidup, Martin dan Hendra Hudiono menawarkan kemitraan Warjak.

Dengan kemitraan ini, pemilik warung nasi enggak perlu lagi bangun pagi-pagi buta untuk pergi ke pasar berbelanja aneka bahan dan bumbu. Juga, tak repot-repot lagi memasak.

Cukup dengan menjadi mitra Warjak, pemilik warung nasi tinggal mengambil masakan yang sudah matang di titik pengambilan (pick-up point) terdekat dengan gerai mereka.

“Jadi, tinggal buka warung saja. Enggak perlu masak, enggak perlu belanja ke pasar, terima beres,” ungkap Martin.

Bagaimana caranya? Simak selengkapnya di sini

Baca juga: Kisah Mansa Musa, Orang Paling Kaya Sepanjang Masa

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com