Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ragam Cara Netizen Mengakali Kenaikan Ongkir Belanja Online

Kompas.com - 25/03/2019, 18:30 WIB
Mutia Fauzia,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Per 21 Maret 2019 lalu, salah satu penyedia jasa logistik, JNE menaikkan tarif jasa logistiknya hingga 19 persen.

Penyesuaian ini berlaku untuk pengiriman paket dengan kota asal mau pun tujuan ke beberapa wilayah selain Jabodetabek dalam layanan Regular, OKE dan YES.

Kenaikan ongkos kirim (ongkir) ini tentu menjadi perhatian khusus bagi para pehobi belanja online, terutama mereka yang tinggal di daerah luar Jabodetabek yang benar-benar merasakan kenaikan ongkir.

Lalu, bagaimana mereka menyiasatinya?

Baca juga: Tarif Pengiriman Barang Naik, Ini Penyebabnya

Dian Permata (24), pegawai pemerintahan yang bekerja di daerah Cikarang misalnya, harus merogoh kocek lebih dalam ketika harus berbelanja online. Pasalnya, ongkos kirim dari Jakarta ke Cikarang yang tadinya hanya Rp 12.000 per kg menjadi Rp 19.000 per kg.

Untuk mengakali tarif ongkir yang menurutnya kian mahal, dia pun meningkatkan nominal belanja online dalam sebulan. Konsekuensinya adalah frekuensi belanja Dian menjadi berkurang.

"Biasanya (belanja) cuma Rp 100.000 sekarang jadi Rp 300.000," ujar dia.

Baca juga: Belanja Online, Fashion Produk yang Paling Sering Dibeli

Sementara, Tito July (24) yang berdomisili di Yogyakarta memilih untuk mencari menggabungkan kebutuhan belanja online dengan keluarga. Sekali belanja, dirinya bisa mencapai lebih dari 8 kg.

Untuk ongkos kirim, Tito mengatakan saat ini dia bisa membayar hingga sekira Rp 100.000 sekali belanja dari yang sebelumnya hanya sekira Rp 60.000.

"Dulu kalau belanja cuma habis Rp 800.000 sebulan, sekarang bisa sampai Rp 1 juta. Untuk ongkirnya dari yang biasanya Rp 60.000 sekarang bisa Rp 75.000, terakhir kemarin setelah naik bisa Rp 100.000 lebih," ujar dia.

Baca juga: Gratis Ongkir Jadi Magnet Belanja Online

Tak hanya meningkatkan nominal belanja atau menggabungkan belanjaan dengan keluarga, Ghea Nur (22) dan Aldrina (24) memilih untuk berburu voucher gratis ongkir yang kerap ditawarkan oleh beberapa platform e-commerce. Dengan demikian, mereka terkadang tak perlu pusing memikirkan tarif pengiriman yang meningkat.

"Nunggu promo free ongkir atau flash sale biar enggak berasa-berasa amat ongkirnya," ujar Aldrina.

"Kalau di Shopee pasti ada voucher ongkos kirim, jadi bisa dimanfaatkan," ujar Ghea.

Baca juga: Gratis Ongkir hingga Permainan, Cara Shopee Gaet Konsumen untuk Belanja

Sementara itu, founder sekaligus CEO Finansialku Melvin Mumpuni mengatakan, guna  mengakali naiknya ongkos kirim untuk berbelanja online, konsumen bisa membandingkan harga barang dari e-commerce yang satu dengan yang lainnya. Sebab, terkadang setiap e-commerce memberikan diskon di musim-musim tertentu.

Hal tersebut bisa menjadi salah satu cara agar tarif pengiriman yang meningkat jadi tak begitu terasa.

"Ini (ongkos kirim) bisa disiasati dengan membandingkan harga dan penawaran. Setahu saya kemarin Tokopedia kasih diskon ongkir. Nah itu bisa dipakai juga," ujar dia.

Nah, bagaimana dengan kamu?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Whats New
Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Whats New
Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

Spend Smart
Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Whats New
Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

Work Smart
Pertanyaan Umum tapi Menjebak dalam Wawancara Kerja, Apa Itu dan Bagaimana Cara Jawabnya?

Pertanyaan Umum tapi Menjebak dalam Wawancara Kerja, Apa Itu dan Bagaimana Cara Jawabnya?

Work Smart
Menko Airlangga soal Kondisi Geopolitik Global: Belum Ada Apa-apa, Kita Tenang Saja...

Menko Airlangga soal Kondisi Geopolitik Global: Belum Ada Apa-apa, Kita Tenang Saja...

Whats New
Pasar Perdana adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Pasar Perdana adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Work Smart
Apa Dampak Konflik Iran-Israel ke Industri Penerbangan Indonesia?

Apa Dampak Konflik Iran-Israel ke Industri Penerbangan Indonesia?

Whats New
HUT Ke-35 BRI Insurance, Berharap Jadi Manfaat bagi Masyarakat

HUT Ke-35 BRI Insurance, Berharap Jadi Manfaat bagi Masyarakat

Rilis
Menperin Siapkan Insentif untuk Amankan Industri dari Dampak Konflik Timur Tengah

Menperin Siapkan Insentif untuk Amankan Industri dari Dampak Konflik Timur Tengah

Whats New
Respons Bapanas soal Program Bantuan Pangan Disebut di Sidang Sengketa Pilpres

Respons Bapanas soal Program Bantuan Pangan Disebut di Sidang Sengketa Pilpres

Whats New
Freeport Indonesia Catat Laba Bersih Rp 48,79 Triliun pada 2023, Setor Rp 3,35 Triliun ke Pemda Papua Tengah

Freeport Indonesia Catat Laba Bersih Rp 48,79 Triliun pada 2023, Setor Rp 3,35 Triliun ke Pemda Papua Tengah

Whats New
KPLP Kemenhub Atasi Insiden Kebakaran Kapal di Perairan Tanjung Berakit

KPLP Kemenhub Atasi Insiden Kebakaran Kapal di Perairan Tanjung Berakit

Whats New
Wamenkeu Sebut Suku Bunga The Fed Belum Akan Turun dalam Waktu Dekat

Wamenkeu Sebut Suku Bunga The Fed Belum Akan Turun dalam Waktu Dekat

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com