Menurutnya, selama ini produksi karet Indonesia mencapai 3,6 juta ton pertahun, namun konsumsi dalam negeri baru mencapai 650.000 ton per tahun.
Adapun dalam upaya menjaga dan meningkatkan produktivitas produksi karet, Kementan meluncurkan program jangka panjang berupa peremajaan atau replanting kebun karet milik rakyat dengan target 50.000 hektar (ha) per tahun.
"Ada potensi replanting 750.000 ha. Ini oleh Pak Menko (Perekonomian) akan dikaitkan dengan industri pengolahan kayu. Jadi nebangi dapat kayunya, terus baru ditanam," tambah Kasdi
Saat peremajaan, pihaknya akan mengarahkan agar petani menanam 60 persen karet. Sisanya boleh menanam komoditas lain, seperti kopi, sayuran.
Dengan begitu, saat petani menunggu 3,5 sampai 4 tahun karet berproduksi ada hasil lain yang bisa langsung mereka dapatkan.
Kementan pun sebenarnya telah meluncurkan program BUN 500 dalam upaya peremajaan tanaman perkebunan, termasuk karet. Melalui BUN 500 Kementan menyiapkan 500 juta benih berkualitas dalam lima tahun ke depan.
Dengan program ini, Kementan berupaya membangun nursery dan fasilitas pengembangan benih di sentra-sentra produksi. Di tiap sentra produksi akan disiapkan pusat pengembangan benih sesuai komoditas yang dikembangkan di daerah tersebut.
Menurut Kasdi, upaya-upaya yang dilakukan pemerintah tersebut agar Indonesia tidak bergantung pada pasar internasional. Karena saat ini harga komoditas karet masih kental diatur pasar dunia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.