Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Transaksi Uang Elektronik Perbankan Meningkat, Ada yang Naik 211 Persen

Kompas.com - 26/03/2019, 15:45 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Perbankan terus menggenjot transaksi uang elektronik. Alhasil, transaksi kartu masing-masing bank mengalami pertumbuhan di awal tahun.

Transaksi kartu Flazz milik PT Bank Central Asia Tbk (Kompas100: BBCA) misalnya, telah mencapai 60 juta transaksi selama Januari-Februari 2019 atau tumbuh 30 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

"Sebagian besar transaksi Flazz digunakan untuk fasilitas publik terutama transportasi seperti jalan tol dan Transjakarta." kata Jan Hendra, Sekretaris Perusahaan BCA pada Kontan.co.id, Senin (25/3/2019).

Baca juga: Ada 37 Uang Elektronik yang Ada di Indonesia, Apa Saja?

Sepanjang dua bulan pertama tahun ini, BCA telah mengedarkan sekitar 500.000 kartu Flazz baru sehingga total kartu yang sudah beredar saat ini mencapai 15,5 juta.

Untuk mendorong pertumbuhan transaksi kartu Flazz tahun ini, BCA akan terus memperluas acceptance Flazz di sektor-sektor fasilitas publik seperti transportasi sejalan dengan upaya pemerintah meningkatkan kenyamanan.

Kemudian, memberikan berbagai program promosi yang menarik untuk meningkatkan transaksi non-cash di berbagai outlet seperti Indomaret dan Alfamart.

Baca juga: Uang Elektronik Kian Populer, Penggunaanya Naik 66,6 Persen

Sementara kartu Brizzi milik PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (Kompas100: BBRI) mencatatkan 91 Juta transaksi selama dua bulan pertama, tumbuh 211 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2018. Pencapaian tersebut berkontribusi 9 persen dari total transaksi elektronik BRI di awal 2019.

Handayani, Direktur Konsumer BRI mengatakan, pembayaran di sektor transportasi tetap menjadi sumber utama perolehan transaksi Brizzi di tahun 2019. Guna mendorong transaksi Brizzi, BRI akan memantapkan mindset penggunaan uang elektronik sebagai alternatif alat bayar khususnya bagi kaum milenial.

Adapun kartu TapCash PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (Kompas100: BBNI) mencatatkan rata-rata sales volume atas transaksi di dua bulan pertama sebesar Rp 27,02 miliar. Angka tersebut tumbuh 3,73 persen dari rata-rata sales volume per bulan tahun 2018.

Namun, dari sisi jumlah transaksi mengalami penurunan 23,2 oersen menjadi 2,29 juta dari rata-rata transaksi per bulan di tahun lalu.

Baca juga: Lima Kartu Uang Elektronik Ini Bisa Digunakan untuk Naik MRT Jakarta

VP E-Channel Bank BNI Fajar Kusuma Nugraha mengatakan, jumlah kartu TapCash yang beredar per akhir 2018 mencapai 1,64 juta. Sepanjang Januari-Februari 2019, BNI telah mencatatkan penjualn kartu baru sebanyak 288.332.

Tahun ini, BNI menargetkan kartu baru 8,25 juta, tumbuh 401 persen dari tahun lalu. Sementara dari sisi transaksi ditargetkan mencapai 82 juta atau meningkat 164 persen dari 2018.

Bank DKI juga akan terus mendorong transaksi kartu JakCard milik perseroan. Setelah bergabung melayani sistem pembayaran non tunai di moda transportasi MRT Jakarta, bank ini menargetkan transaksi uang elektronik tersebut bisa menembus lebih dari 10 juta transaksi per tahun.

Baca juga: Layani Pembayaran Tiket MRT, Bank DKI Bidik Kenaikan 5 Juta Pengguna JakCard

Direktur Teknologi & Operasional Bank DKI Priagung Suprapto optimis penambahan fitur pembayaran MRT Jakarta pada JakCard dapat mendorong pertumbuhan jumlah pengguna JakCard hingga mendekati 5 juta pengguna mengingat potensi bisnis MRT Jakarta yang cukup besar dimana penumpangnya diperkirakan bisa mencapai 173.000 per hari. (Dina Mirayanti Hutauruk)

 

Berita ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul: Transaksi uang elektronik perbankan terus meningkat

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com