Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seberapa Siap Masyarakat Indonesia Sambut Hari Tua?

Kompas.com - 27/03/2019, 08:05 WIB
Yoga Sukmana,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Masyarakat Indonesia memiliki waktu yang cukup singkat dalam mempersiapkan usia tua. Begitu hasil survei perusahaan penyedia jasa kesehatan Cigna Corporation terbaru.

Mayoritas responden Indonesia menyebut masa tua dimulai pada usia 57 tahun. Ini merupakan jawaban usia tua terendah dibandingkan 21 negara lain yang juga disurvei.

Dalam survei, rata-rata penduduk dunia menyebut usia tua dimulai pada 63 tahun. Meski begitu, mayoritas masyarakat Indonesia atau 64 persen responden, ternyata siap secara finansial menghadapi usia tua.

Angka ini lebih tinggi responden global yang hanya 38 persen menyatakan siap dengan hari tuanya.

“Selain itu, hampir 80 persen masyarakat di Indonesia siap menyambut usia tua yang aktif dan sehat," ujar Chief Marketing and Strategic Partnership Officer Cigna Indonesia Akhiz Nasution dalam siaran pers, Jakarta, Selasa (26/3/2019).

Selain siap secara fisik, mayoritas masyarakat Indonesia atau 87 persen responden, juga merasa siap secara mental dalam menghadapi usia tuanya.

Lebih dari 50 persen responden juga menyatakan ingin terus bekerja di usia tua. Alasanya beragam, mulai ingin tetap sibuk hingga ingin menjadi mentor kepada pekerja yang lebih muda.

Hal ini disambut oleh para responden usia muda. Sebanyak 69 persen dari responden usia muda di Indonesia mengatakan mereka mau bekerja bersama generasi yang lebih tua.

"Ini sebuah fakta yang cukup positif mengingat perekonomian negara bisa terbantu dengan banyaknya masyarakat usia tua yang sehat dan ingin tetap memberikan kontribusi," kata dia.

Survei global Skor Kesejahteraan 360° dilakukan di 22 negara pada awal 2019. Survei dengan 13.200 responden itu merupakan survei tahunan Cigna.

Survei 2019 merupakan yang kelima dilakukan oleh Cigna. Tolak ukur kesejahteraan yang dipakai mengacu pada lima pilar utama yakni fisik, keluarga, sosial, keuangan, dan pekerjaan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Whats New
Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Whats New
Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Whats New
Kemehub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kemehub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Whats New
Konflik Iran-Israel Bisa Picu Lonjakan Inflasi di Indonesia

Konflik Iran-Israel Bisa Picu Lonjakan Inflasi di Indonesia

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Whats New
Kemensos Buka 40.839 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kemensos Buka 40.839 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
Pemudik Lebaran 2024 Capai 242 Juta Orang, Angka Kecelakaan Turun

Pemudik Lebaran 2024 Capai 242 Juta Orang, Angka Kecelakaan Turun

Whats New
Pasar Sekunder adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Pasar Sekunder adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Work Smart
Signifikansi 'Early Adopters' dan Upaya 'Crossing the Chasm' Koperasi Multi Pihak

Signifikansi "Early Adopters" dan Upaya "Crossing the Chasm" Koperasi Multi Pihak

Whats New
Rupiah Tertekan Dekati Rp 16.300 Per Dollar AS, BI Terus Intervensi Pasar

Rupiah Tertekan Dekati Rp 16.300 Per Dollar AS, BI Terus Intervensi Pasar

Whats New
Cara Gadai BPKB Motor di Pegadaian, Syarat, Bunga, dan Angsuran

Cara Gadai BPKB Motor di Pegadaian, Syarat, Bunga, dan Angsuran

Earn Smart
Harga Minyak Dunia Melonjak 3 Persen, Imbas Serangan Balasan Israel ke Iran

Harga Minyak Dunia Melonjak 3 Persen, Imbas Serangan Balasan Israel ke Iran

Whats New
Kembangkan Karier Pekerja, Bank Mandiri Raih Peringkat 1 Top Companies 2024 Versi LinkedIn

Kembangkan Karier Pekerja, Bank Mandiri Raih Peringkat 1 Top Companies 2024 Versi LinkedIn

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com