Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wacana "Buyback" oleh Sandiaga, Saham Indosat Terus Turun

Kompas.com - 27/03/2019, 10:46 WIB
Yoga Sukmana,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com — Pergerakan saham Indosat (ISAT) terus mengalami grafik penurunan. Pada Selasa (26/3/2019), saham Indosat hanya ada di angka Rp 2.550 per lembar saham.

Padahal, sepekan lalu, Selasa (19/3/2019), saham Indosat masih berada di angka 3.000 per saham. Pelemahan ini bertepatan dengan wacana pembelian kembali atau buyback saham Indosat yang muncul lagi saat kampanye pilpres.

Lantas apakah ada keterkaitan antara pelemahan saham Indosat dan wacana buyback? Analis Senior CSA Research Institute, Reza Priyambada, mengungkapan ada sentimen tersebut.

"Sentimen tersebut ada imbasnya, tetapi lebih kepada sentimen saja," ujarnya kepada Kompas.com, Jakarta, Rabu (27/3/2019).

Pekan lalu, calon wakil presiden nomor urut 02 Sandiaga Uno melempar janji akan buyback saham Indosat andai menang Pilpres 2019.

Sandiaga yakin buyback Indosat bisa dilakukan karena adanya sejumlah peluang. Salah satunya kinerja keuangan dan harga saham Indosat yang terus turun. Hal ini dinilai bisa membuat Qatar (Ooredoo Asia/Qtel) sebagai pemegang 65 persen saham Indosat melepas sahamnya.

Sementara itu, pasar, kata Reza, menunggu perbaikan atau improvement dari kinerja Indosat sendiri. Sebab, berdasarkan keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia, perusahaan telekomunikasi itu masih merugi Rp 2,4 triliun pada 2018.

Rugi Indosat lebih besar dari tahun sebelumnya. Pada 2017, perusahaan yang mayoritas sahamnya dikuasai oleh Ooredoo Asia Pte Ltd itu rugi Rp 1,13 triliun.

Reza mengatakan, pasar tidak membutuhkan ketidakjelasan berita rencana merger yang belum pasti. Perbaikan kinerja lebih diharapkan pasar.

Pada awal 2019, CEO dan Presiden Direktur Indosat Ooredoo Chris Kanter mengungkapkan optimisme mampu menandingi Telkomsel andai Indosat merger.

Kabar yang santer beredar selama ini, Indosat Ooredoo bakal merger akuisisi dengan operator XL Axiata.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com