Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

PGN Kerja Sama dengan Pelindo Bangun Terminal LNG Telok Lamong

Kompas.com - 29/03/2019, 14:55 WIB
Mikhael Gewati

Editor


KOMPAS.com
 -  PT Perusahaan Gas Negara Tbk atau PGN melalui anak usaha PT PGN LNG Indonesia (PLI) bekerjasama dengan PT Pelindo III (Persero) mengembangkan Terminal LNG Teluk Lamong, Jawa Timur.

Pembangunan Terminal LNG Jawa Timur itu ditargetkan beroperasi pada kuartal IV 2019. Setelah perampungan, PLI siap mengoperasikan terminal itu untuk melayani kebutuhan energi di Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, dan sekitarnya.

Dalam proses pembangunan Terminal LNG dan seluruh fasilitasnya, PT Pelindo Energi Logistik beserta PLI menggarap pengerjaan. Kerja sama ini pun sejalan dengan optimalisasi sinergi antar perusahaan pelat merah.

Nantinya Terminal LNG Teluk Lamong akan menjadi obyek vital bagi pembangunan ekonomi dan mobilitas transportasi di Pulau Jawa.

Pada fase pertama, Terminal LNG Jawa Timur akan memiliki kapasitas regasifikasi sebesar 30 Billion British Thermal Unit per Day (BBTUD). Besaran kapasitas ini nantinya akan dikembangkan sesuai dengan perkembangan kebutuhan energi di Jawa Timur dan sekitarnya.

Terminal LNG akan jadi multifungsi

Sejalan dengan itu, maka Terminal LNG juga menjadi solusi untuk menyediakan tambahan pasokan gas hasil regasifikasi LNG untuk pelanggan PGN group.

Pelangggan PGN group yang dimaksud adalah yang telah menerima penyaluran gas melalui jaringan pipa dan Terminal LNG Jawa Timur. Mereka adalah  pelanggan industri, ritel, dan kelistrikan khususnya untuk wilayah-wilayah yang tidak dapat dijangkau dengan jaringan pipa PGN.

Selain itu, Terminal LNG Jawa Timur pada pengembangannya diharapkan pula dapat menyediakan fasilitas pengisian LNG dengan moda LNG trucking yang memanfaatkan ISO tank. Adapun kapasitas pengisiannya kurang lebih 10 BBTUD.

Ilustrasi kegiatan memasok LNG ke kapal-kapal yang berbahan bakar berbasis LNG Dok. Humas PT Perusahaan Gas Negara Tbk atau PGN Ilustrasi kegiatan memasok LNG ke kapal-kapal yang berbahan bakar berbasis LNG
Pengembangan fasilitas dengan moda LNG trucking tersebut diharapkan dapat memberikan solusi energi dan membuka pasar-pasar ritel baru di Jawa Timur, Jawa Tengah, dan juga Jawa Barat.

Selanjutnya, dengan moda LNG trucking, kerja sama ini pun akan mengusahakan pemanfaatan pasokan LNG untuk kapal-kapal yang berbahan bakar berbasis LNG (truck to ship LNG bunkering) di terminal-terminal milik Pelindo III.

Pemanfaatan itu membantu pemerintah memenuhi regulasi International Maritime Organization (IMO).  Regulasi yang berlaku mulai 1 Januari 2020 adalah untuk menurunkan kadar sulphur dari fuel kapal-kapal menjadi maksimum 0.5 persen (dari limit eksisting 3.5 persen).

Adapun dari sisi PGN, Direktur Utama PGN Gigih Prakoso mengatakan, poin penting pembangunan infrastruktur LNG di Teluk Lamong adalah untuk penguatan sistem distribusi dan regasifikasi LNG. Hal ini, tentu akan mengokohkan layanan terintegrasi dari PGN.

“Dengan tersedianya tambahan pasokan gas yang dimaksud, PGN dapat meningkatkan ketahanan dan keberlangsungan pasokan gas untuk sistem distribusi Jawa Timur dengan sasaran industri, ritel, dan kelistrikan,’ ujar Gigih di Jakarta seperti dalam keterangan tertulisnya.

Gigih melanjutkan, saat ini pasokan gas untuk sistem distribusi Jawa Timur hanya mengandalkan sumur-sumur gas berdasarkan Kontrak Kerja Sama (KKS) minyak dan gas bumi di sekitar Jawa Timur. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com