Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

2018, Laba Bank Bukopin Tumbuh 40 Persen Jadi Rp 190 Miliar

Kompas.com - 01/04/2019, 14:57 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita ,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Bank Bukopin Tbk (KOMPAS100: BBKP) membukukan laba bersih sebesar Rp 190 miliar pada tahun 2018. Capaian ini tumbuh 40 persen dibandingkan capaian laba tahun 2017.

Direktur Keuangan dan Perencanaan Bank Bukopin M Rachmat Kaimuddin mengatakan, pada 2018, perseroan fokus untuk memperbaiki rasio kecukupan modal, kualitas kredit dan mengelola biaya.

“Pada tahun 2018 perseroan berkonsentrasi menyiapkan fondasi yang kokoh untuk memacu pertumbuhan berkelanjutan di tahun-tahun berikutnya,” ujar Rachmat dalam siaran pers, Senin (1/4/2019).

Baca juga: Hingga Akhir 2018, Bank Bukopin Tekan Kredit Macet di Bawah 5 Persen

Rachmat mengatakan, capaian kinerja 2018 menunjukkan kinerja Bank Bukopin semakin membaik dibandingkan periode sebelumnya. Peningkatan kinerja perseroan pada periode tersebut didorong oleh perbaikan kualitas kredit, serta penurunan biaya dana dan biaya.

Sementara itu, realisasi penyaluran kredit Bank Bukopin mencapai Rp 66,44 triliun dan mobilisasi dana pihak ketiga sebesar Rp 76,15 triliun. Dengan kinerja tersebut, aset perseroan per 31 Desember 2018 sebesar Rp 95,64 triliun.

Terkait kredit, sebagian besar disalurkan ke sektor ritel, yaitu UMKM sebesar Rp 29,28 triliun dan konsumer Rp15,26 triliun. Sementara kredit ke sektor komersial sebesar Rp 21,90 triliun.

Dari sisi kualitas kredit, hingga 31 Desember 2018, rasio kredit macet (NPL) Bank Bukopin berada di kisaran 4,75 persen.

"Angka tersebut membaik dibandingkan dengan posisi NPL net pada tahun sebelumnya yaitu sebesar 6,37 persen," kata Rachmat.

Baca juga: Direktur dan Komisaris Korsel Diharapkan Perbaiki Manajemen Risiko Bank Bukopin

Dari sisi rasio kecukupan modal, posisi capital adequacy ratio (CAR) perseroan hingga akhir tahun 2018 mencapai 13,41 persen, meningkat 2,89 persen dibandingkan dengan posisi CAR pada 31 Desember 2018 yaitu sebesar 10,52 persen.

Sementara itu, Dana Pihak Ketiga (DPK) Bank Bukopin ditempatkan dalam bentuk giro sebesar Rp 10,04 triliun, tabungan Rp 19,92 triliun dan sisanya sebesar Rp 46,19 triliun merupakan
deposito. Per 31 Desember 2018, rasio kredit terhadap DPK atau loan to deposit ratio (LDR) perseroan tercatat 86,18 persen.

Sementara itu, pendapatan operasional lainnya (fee based income) Perseroan pada periode yang sama sebesar Rp 784 miliar. Tahun ini, Bank Bukopin akan terus memacu pertumbuhan kinerja dengan melakukan perbaikan kualitas, peningkatan produktivitas, dan mengoptimalkan proses digitalisasi.

Pada 2018, Bank Bukopin pun telah melaksanakan rights issue. Melalui aksi korporasi tersebut, permodalan Bank Bukopin menjadi semakin kuat.

Di sisi lain, komposisi pemegang saham Perseroan kini semakin lengkap dengan keberadaan PT Bosowa Corporindo mewakili unsur swasta, Kopelindo mewakili unsur koperasi, pemerintah Indonesia, serta KB Kookmin Bank mewakili unsur global.

Baca juga: KB Kookmin Bank Siap Borong Saham Bank Bukopin

KB Kookmin Bank merupakan perusahaan jasa keuangan global dan terbesar di Korea.

“Kami yakin dengan dukungan pemegang saham yang solid Bank Bukopin akan dapat melaju lebih pesat lagi untuk mewujudkan tujuan dan visi bank," kata Rachmat.

Di sisi internal, Bank Bukopin telah melakukan revitalisasi segmentasi bisnis, penyempurnaan struktur organisasi dan bisnis proses untuk menjaga daya saing perseroan.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Whats New
Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com