Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER MONEY] Lapor SPT Tak Kena Denda Rp 100.000 | Lo Kheng Hong Sang Crazy Rich Indonesian

Kompas.com - 02/04/2019, 06:04 WIB
Erlangga Djumena

Editor

1. Ada Keringanan, Lapor SPT Hari Ini Tak Kena Denda Rp 100.000

Meski batas waktu pelaporan SPT berakhir pada 31 Maret 2019, namun Direktorat Jenderal Pajak memberikan kompensasi satu hari. Keputusan ini sampaikan sejak akhir pekan lalu.

Dengan demikian wajib pajak yang melaporkan SPT 1 April tidak akan didenda Rp 100.000. 

Adapun ketentuannya adalah bagi wajib pajak yang telat melaporkan SPT tahunannya maka akan dikenakan denda Rp 100.000. 

Kenapa ada kompensasi satu hari itu? Baca selengkapnya di sini

Baca juga: Suasana Kontras Kantor Pajak di Hari Akhir Pelaporan SPT...

2. OJK Bubarkan 3 Dana Pensiun, Ini Alasannya

Otoritas Jasa Keuangan ( OJK) membubarkan tiga dana pensiun, yakni Dana Pensiun Avrist (PT Avrist Assurance), Dana Pensiun Dystar Cilegon Iuran Pasti (PT DyStar Colours Indonesia), dan Dana Pensiun Citas Otis Elevator (PT Citas Otis Elevator).

Pembubaran tersebut, merupakan permohonan perusahaan pendiri dana pensiun tersebut.

"Otoritas Jasa Keuangan mengimbau peserta Dana Pensiun Dystar Cilegon Iuran Pasti untuk tetap tenang karena dana peserta akan dialihkan ke Dana Pensiun Lembaga Keuangan dengan memenuhi ketentuan yang berlaku," sebut OJK dalam pengumuman tertanggal 29 Maret 2019 dalam laman resminya.

Nah apa alasan dana pensiun itu minta dibubarkan? Baca di sini

Baca juga: Terkait Pembubaran Dana Pensiun, Ini Penjelasan Avrist Assurance

2. Fenomena Tak Biasa, Harga Tiket Pesawat Terus-menerus Sumbang Inflasi 

Inflasi bukanlah hal yang aneh dalam ekonomi Indonesia. Andilnya bisa disumbang oleh bahan makanan, makanan jadi hingga sandang. Namun dalam beberapa bulan terakhir, terjadi hal yang tak biasa. Sebab harga tiket pesawat terus menerus menyumbangkan inflasi.

Menurut Kepala BPS Suhariyanto, sumbangan itu bisa dilihat sejak November 2018 lalu.

"Apakah ini biasa? Saya bilang tidak biasa," ujarnya saat merilis angka inflasi Maret 2019, Jakarta, Senin (1/4/2019).

Ia menuturkan, biasanya harga tiket pesawat menyumbang inflasi hanya di bulan-bulan tertentu. Misalnya saat musim mudik Lebaran atau libur sekolah. Namun hal itu menjalar ke bulan-bulan lainnya.

Apa penyebabnya? Simak selengkapnya di sini

Baca juga: Harga Tiket Pesawat Mahal Dongkrak Inflasi Jadi 0,11 Persen


4. Kata Lo Kheng Hong, Salah Satu Crazy Rich Indonesians: Harta Karun Terbesar Ada di Pasar Modal

Lo Kheng Hong, merupakan salah seorang investor yang dijuluki Crazy Rich Indonesians. Hal tersebut bukan tanpa alasan. Lo merupakan salah satu orang kaya di Indonesia berkat investasi sahamnya yang cuan.

Keberhasilan Lo tidak datang dengan dengan instan. Kesuksesan saat ini berkat kesabaran dan kegigihannya dalam bergelut di dunia pasar modal.

"Harta karun terbesar di dunia ada di dalam pasar modal, bukan di dasar laut," sebut Lo Kheng Hong.

Lo kenal dengan dunia saham berawal saat masih aktif bekerja sebagai staf tata usaha pada Overseas Express Bank (OEB). Dengan gaji yang seadanya, dia berupaya menyisihkannya untuk berinvestasi pada saham.

Apakah ada tips dari Crazy Rich Indonesian ini bagi yang ingin investasi saham? Baca selengkapnya di sini

Baca juga: Aset 50 Orang ”Crazy Rich Indonesian” Capai Rp 1.870 Triliun

5. Harga Tiket Mahal, Jumlah Penumpang Pesawat Domestik Anjlok

Sektor angkutan udara terus mendapat sorotan karena harga tiket pesawat yang jual maskapai masih mahal. Di tengah sorotan itu, fakta terbaru disampaikan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) pada Senin (1/4/2018).

Pada Januari-Februari 2019, jumlah penumpang angkutan udara domestik sebanyak 12,3 juta orang.

"Angka ini turun 15,38 persen dibandingkan periode Januari-Februari 2018," ujar Kepala BPS Suhariyanto di Kantor BPS. Penurunan jumlah penumpang bisa dilihat di 5 bandara besar di Indonesia.

Di mana yang paling banyak turun penumpangnya? Baca selengkapnya di sini

Baca juga: Tarif Batas Bawah Tiket Pesawat Ekonomi Naik Jadi 35 Persen

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com