Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Biasanya Kantor Pajak Akhir Maret Kayak Lebaran, Pasang Tenda..."

Kompas.com - 02/04/2019, 12:01 WIB
Yoga Sukmana,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Kanwil Direktorat Jenderal Pajak Jakarta Pusat Estu Budiarto mensyukuri situasi kantor pajak akhir Maret 2019 tidak sepadat tahun-tahun sebelumnya.

31 Maret merupakan batas akhir pelaporan surat Pemberitahuan Tahunan Tahunan (SPT) untuk wajib pajak orang pribadi tahun pajak sebelumnya.

"Kami senang KPP kami tidak terlalu ramai seperti tahun-tahun sebelumnya," ujar Estu dalam sambutannya di acara Tax Gathering KPP Pratama Jakarta Tanah Abang Tiga, Jakarta, Selasa (2/4/2019)

"Biasanya kantor pajak akhir Maret kayak Lebaran, pasang tenda dan lain-lain," sambung dia.

Baca juga: 11,2 Juta Wajib Pajak Lapor SPT Hingga Senin Sore, Anda Sudah?

Sepinya kantor-kantor pajak di Kanwil Jakarta Pusat lantaran wajib pajak lebih memilih melaporkan SPT orang pribadi secara online melalui e-filing.

Terkait wajib pajak badan, Estu  berharap wajib pajak juga memilih untuk melaporkan SPT melalui e-filing. Dengan begitu wajib pajak tak perlu lagi datang ke kantor pajak.

Batas waktu pelaporan SPT pajak untuk wajib pajak badan periode 2018 yakni dengan 30 April 2019. Ini berbeda dengan batas waktu wajib pajak orang pribadi pada 3 Maret 2019 lalu.

"Kami bisa melayani dengan sebaik baiknya," kata dia.

Seperti diberitakan, Ditjen Pajak memberikan kompensasi satu hari kepada wajib pajak untuk melaporkan Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT) pajaknya pada Senin (1/4/2019).

Dari pantauan Ditjen Pajak hari itu, kantor pelayanan pajak punya kondisi yang berbeda. Perbedaan terjadi antara kantor pajak di Jakarta dan di daerah.

"Kami pantau bervariatif di KPP," ujar Direktur Penyuluhan, Pelayanan, dan Humas Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan Hestu Yoga Saksama kepada Kompas.com di Jakarta.

Di daerah kata dia, kantor pelayan pajak terpantau ramai didatangi oleh para wajib pajak yang ingin melaporkan SPT pajak orang pribadi periode 2018.

Sementara itu hal berbeda terjadi di kantor pelayanan pajak Jakarta yang tak seramai di daerah. Bahkan menurut Hestu, kantor pajak di Jakarta cenderung sepi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com