Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Wujudkan Kedaulatan Pangan, Pemerintah Andalkan "SERASI"

Kompas.com - 04/04/2019, 08:50 WIB
Mikhael Gewati

Editor

KOMPAS.com - Program Selamatkan Rawa Petani Sejahtera (SERASI) menjadi salah satu ikon pemerintah mengoptimalkan lahan rawa untuk usaha pertanian demi mendukung kedaulatan pangan. 

Hal ini dibenarkan Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana (PSP) Kementerian Pertanian (Kementan) Sarwo Edhy. Menurutnya SERASI menjadi program utama pemerintah untuk mendorong pengembangan pertanian di lahan rawa.

Edhy menjelaskan, luas lahan yang ditargetkan untuk pengembangan lahan rawa pada tahun ini sebesar 500.000 hektar (ha). Lahannya berada di Sumatera Selatan 250.000 ha,  Kalimantan Selatan 200.000 ha dan Sulawesi Selatan 50.000 ha.

Menurutnya Badan Litbang Pertanian sendiri telah melakukan Survei Investigasi dan Desain (SID) untuk memanfaatkan lahan rawa tersebut.

"Hasilnya, dari target 100.000 ha lahan rawa yang bisa dioptimalisasi untuk usaha pertanian, ternyata baru 42.000 ha yang bisa diselesaikan Badan Litbang Pertanian," jelas Sarwo Edhy di Jakarta, Selasa (2/4/2019), seperti dalam keterangan tertulisnya.

Lebih lanjut, Edhy menyatakan untuk sisanya Kementan sudah sepakat menggunakan SID sederhana. SID ini  dibuat kelompok tani bersama konsultan setempat bekerjasama dengan dinas pertanian kabupaten dan provinsi.

"Ini kami lakukan untuk mempercepat proses agar bisa dilakukan pengelolaan lahan rawa yang ada. SID sederhana itu, caranya kami bisa langsung lihat kondisi fisik di lapangan," paparnya.

Hal ini tentu berbeda dengan yang digunakan Badan Litbang Pertanian dengan menggunakan satelit. Meski begitu, SID sederhana ini terjangkau karena satuan biaya per ha juga lebih murah.

Diharapkan melalui SID sederhana pada akhir Desember 2019 bisa tercapai target 500.000 ha lahan rawa baru yang dioptimalkan.

Bantuan eksavator

Tak hanya it, pemerintah melalui Kementan sendiri telah memberikan bantuan eksavator untuk membantu optimalisasi lahan rawa sehingga menjadi lahan pertanian

"Di Kalimantan Selatan 63 unit eksavator, Sumatera Selatan 69 unit dan Sulawesi Selatan 63 unit juga untuk lima kabupaten," sebutnya.

Lahan rawa di Kabupaten Barito Kuala, Kalimantan Selatan Dok. Humas Kementan Lahan rawa di Kabupaten Barito Kuala, Kalimantan Selatan
Perlu diketahui, jika melihat data Badan Litbang Pertanian, maka potensi lahan rawa di Indonesia ada sebanyak 32 juta ha.

Lahan rawa tersebut tersebar dari Sabang-Merauke dan yang paling besar potensinya berada di Papua. Namun persoalannya di sana terkendala sumber daya manusia (SDM) yang belum siap.

"Dari 32 juta ha lahan rawa yang berpotensi untuk lahan pertanian sebesar 10 juta ha. Namun untuk tahun ini, kami coba demplot untuk luasan 500.000 ha," kata Sarwo Edhy.

Dengan optimasi lahan rawa, Pemerintah berharap  lahan yang sebelumnya mungkin hanya satu kali tanam, maka bisa naik menjadi dua kali.

Halaman Berikutnya
Halaman:


Terkini Lainnya

Perputaran Uang Judi Online di RI sampai Rp 327 Triliun Setahun

Perputaran Uang Judi Online di RI sampai Rp 327 Triliun Setahun

Whats New
Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Whats New
Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Whats New
Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Whats New
Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Whats New
Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

Spend Smart
Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Whats New
Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

Work Smart
Pertanyaan Umum tapi Menjebak dalam Wawancara Kerja, Apa Itu dan Bagaimana Cara Jawabnya?

Pertanyaan Umum tapi Menjebak dalam Wawancara Kerja, Apa Itu dan Bagaimana Cara Jawabnya?

Work Smart
Menko Airlangga soal Kondisi Geopolitik Global: Belum Ada Apa-apa, Kita Tenang Saja...

Menko Airlangga soal Kondisi Geopolitik Global: Belum Ada Apa-apa, Kita Tenang Saja...

Whats New
Pasar Perdana adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Pasar Perdana adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Work Smart
Apa Dampak Konflik Iran-Israel ke Industri Penerbangan Indonesia?

Apa Dampak Konflik Iran-Israel ke Industri Penerbangan Indonesia?

Whats New
HUT Ke-35 BRI Insurance, Berharap Jadi Manfaat bagi Masyarakat

HUT Ke-35 BRI Insurance, Berharap Jadi Manfaat bagi Masyarakat

Rilis
Menperin Siapkan Insentif untuk Amankan Industri dari Dampak Konflik Timur Tengah

Menperin Siapkan Insentif untuk Amankan Industri dari Dampak Konflik Timur Tengah

Whats New
Respons Bapanas soal Program Bantuan Pangan Disebut di Sidang Sengketa Pilpres

Respons Bapanas soal Program Bantuan Pangan Disebut di Sidang Sengketa Pilpres

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com