Sementara itu, yang dua kali naik menjadi tiga kali. Artinya terjadi optimasi lahan rawa atau paling tidak setiap tahun petani bisa tanam dua kali.
"Contohnya di Tanah Laut, Kalimantan Selatan, indeks pertanaman padi di lahan rawa bisa 2,6. Masyarakatnya pun cukup antusias mengelola lahan rawa," ucap Sarwo.
Lebih dari itu, kata Edhy, akibat dari meningkatkanya indeks pertanaman pagi juga ke peningkatan produktivitas tanaman.
Misalnya, jika sebelumnya hanya 3 ton per ha dengan optimalisasi lahan rawa menjadi 6-7 ton per ha. Bahkan di Tanah Laut, produktivitas tanaman padi bisa mencapai 6,7 ton per ha.
"Dengan demikian, upaya kami membangunkan lahan rawa adalah untuk meningkatkan kesejahteraan petani," tambahnya.
Untuk mengelola lahan rawa, Kementan memberikan bantuan benih padi khusus untuk lahan rawa, seperti Inpara dan Mekongga. Lalu bantuan pupuk subsidi dan alsintan seperti, handtractor roda dua khusus untuk lahan rawa yang bisa mengambang.
"Kami juga berikan pembenah tanah seperti pupuk organik dan dolomit untuk netralisir tanah," imbuhnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.