Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Permintaan Plastik dan Kemasan Diprediksi Naik 20 Persen Jelang Ramadhan

Kompas.com - 04/04/2019, 16:46 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Editor

Sumber

JAKARTA, KOMPAS.com - Asosiasi Industri Olefin, Aromatik, dan Plastik Indonesia (Inaplas) menyatakan penjualan plastik dan kemasan akan meningkat menjelang bulan Ramadan dan Lebaran tahun ini. Kenaikan permintaan terhadap produk plastik dan kemasan umumnya terjadi setiap tahun jelang bulan Ramadan.

Sekertaris Jenderal Asosiasi Inaplas Fajar Budiono mengatakan, angka kenaikan diperkirakan tidak akan jauh berbeda dengan momentum Ramadan tahun 2018.

“Kemungkinan naik 10 persen hingga 20 persen,” jelas Fajar ketika dihubungi Kontan.co.id, Kamis (4/4/2019). 

Ia mengatakan, kenaikan penjualan plastik dan kemasan menjelang Ramadan adalah hal yang wajar. Peningkatan paling besar akan terjadi pada plastik kemasan dan minuman. Fajar memperkirakan kemasan flexibel akan meningkat hingga 20 persen.

Baca juga: Perusahaan Perancis Bangun Pabrik Daur Ulang Plastik Terbesar di Indonesia

Sementara, kemasan kaku atau rigid naik menjadi 50 persen. Kemasan kaku biasanya memang akan naik menjelang hari raya karena permintaan untuk wadah kue atau cemilan juga naik.

Mensiasati hal ini, industri plastik sudah mempersiapkan ketersediaan barang sejak dua bulan menjelang hari raya. Diterangkan pula oleh Fajar, produk plastik dan kemasan kemasan rigid bahkan sudah mulai didistribusikan mengingat ukurannya yang lebih besar sehingga akan lebih banyak memakan waktu.

Meski tidak banyak berbeda dari angka penjualannya, pola distribusi plastik dan kemasan berubah dari tahun sebelumnya. Tersedianya jalan tol sepanjang pulau Jawa menyebabkan pengiriman plastik dan kemasan menjadi lebih cepat.

Baca juga: IPR Sebut Sampah Kantong Plastik Bisa Didaur Ulang

“Dahulu, sekali kirim tetapi dalam jumlah besar. Sekarang seminggu bisa tiga kali, tetapi pengiriman dalam jumlah yang lebih kecil,” terang Fajar.

Selain pola distribusi, varian produk plastik dan kemasan yang didistribusikan juga semakin beragam. Sementara itu, pola hidup masyarakat yang berbeda selama bulan puasa turut mempengaruhi besarnya permintaan terhadap plastik.

Sejauh pengamatan Fajar, adanya layanan memesan makanan secara online mengakibatkan penggunaan plastik dan kemasan semakin tinggi. Selain itu pergeseran keluarga di Jakarta yang lebih banyak membeli makanan daripada memasak di rumah turut mendorong tingginya permintaan terhadap plastik.

Asal tahu saja, setidaknya sebesar 40 persen pasar plastik ada di Jabodetabek.

Baca juga: Tak Lagi Gratis, Ini Harga Kantong Plastik di Toko Ritel Modern

Tren kenaikan penjualan ini diprediksi akan berlangsung hingga dua minggu menjelang hari raya Lebaran.

“Akan kembali normal kurang lebih empat minggu setelah Lebaran,” jelas Fajar lagi. (Kenia Intan)

 

Berita ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul: Inaplas proyeksikan permintaan plastik dan kemasan naik 20% jelang Ramadan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Whats New
Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Whats New
Program Peremajaan Sawit Rakyat Tidak Pernah Capai Target

Program Peremajaan Sawit Rakyat Tidak Pernah Capai Target

Whats New
Cara Cetak Kartu NPWP Hilang atau Rusak Antiribet

Cara Cetak Kartu NPWP Hilang atau Rusak Antiribet

Whats New
Produsen Cetakan Sarung Tangan Genjot Produksi Tahun Ini

Produsen Cetakan Sarung Tangan Genjot Produksi Tahun Ini

Rilis
IHSG Melemah Tinggalkan Level 7.300, Rupiah Naik Tipis

IHSG Melemah Tinggalkan Level 7.300, Rupiah Naik Tipis

Whats New
Sempat Ditutup Sementara, Bandara Minangkabau Sudah Kembali Beroperasi

Sempat Ditutup Sementara, Bandara Minangkabau Sudah Kembali Beroperasi

Whats New
Sudah Salurkan Rp 75 Triliun, BI: Orang Siap-siap Mudik, Sudah Bawa Uang Baru

Sudah Salurkan Rp 75 Triliun, BI: Orang Siap-siap Mudik, Sudah Bawa Uang Baru

Whats New
Harga Naik Selama Ramadhan 2024, Begini Cara Ritel Mendapat Keuntungan

Harga Naik Selama Ramadhan 2024, Begini Cara Ritel Mendapat Keuntungan

Whats New
Mentan Amran Serahkan Rp 54 Triliun untuk Pupuk Bersubsidi, Jadi Catatan Sejarah bagi Indonesia

Mentan Amran Serahkan Rp 54 Triliun untuk Pupuk Bersubsidi, Jadi Catatan Sejarah bagi Indonesia

Whats New
Kasus Korupsi PT Timah: Lahan Dikuasai BUMN, tapi Ditambang Swasta Secara Ilegal

Kasus Korupsi PT Timah: Lahan Dikuasai BUMN, tapi Ditambang Swasta Secara Ilegal

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com