Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengusaha: Tiket Pesawat Mahal Rugikan Bisnis dan Daerah

Kompas.com - 04/04/2019, 18:10 WIB
Yoga Sukmana,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) Tax Center menyayangkan harga tiket pesawat yang masih mahal. Hal ini diniliai membebani pelaku usaha untuk berbisnis.

"Harga tiket tinggi maka ekonomi cost kita lebih tinggi. Kalau ekonomi cost tinggi itu tidak bagus buat bisnis," ujar Ketua Hipmi Tax Center Ajib Hamdani, Jakarta, Kamis (4/4/2019).

Hipmi meminta pemerintah untuk mengatur persoalan tarif sehingga harga tiket pesawat tetap terjangkau dan tidak menambah beban ekonomi.

Sebab kata dia, harga tiket pesawat yang mahal juga akan berdampak langsung kepada daerah.

Baca juga: Harga Tiket Mahal, Jumlah Penumpang Pesawat Domestik Anjlok

"Begitu tingkat kunjungan dan trafiknya berkurang impact di daerah. Katakan saya biasa bisnis di daerah, rutin ke sana 1 minggu sekali. Tetapi begitu tiket mahal paling sebulan cuma 1 kali sebagai contoh karena ekonomi cost saya tinggi," kata dia.

"Ketika saya jarang datang ke daerah ini yang impact-nya daerah loh tingkat hunian hotelnya merekanya, restoran, dan cafenya dia membawa multiplier effect," sambung Ajib.

Kementerian Perhubungan (Kemenhub) sudah mengeluarkan aturan baru terkait tarif pesawat. Namun Hipmi menilai keputusan itu tidak tepat sebab tarif batas bawah justru dinaikan.

Seharusnya kata Ajib, Kemenhub mengambil jalan menurunkan tarif batas atas pesawat sehingga maskapai langsung melakukan penyesuaian tarif.

Baca juga: Tarif Batas Bawah Tiket Pesawat Ekonomi Naik Jadi 35 Persen

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com