Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Nufransa Wira Sakti
Staf Ahli Menkeu

Sept 2016 - Jan 2020: Kepala Biro Komunikasi dan Layanan Informasi Kementerian Keuangan.

Saat ini menjabat sebagai Staf Ahli Menteri Keuangan Bidang Pengawasan Pajak

Sri Mulyani Indrawati di Mata Kami

Kompas.com - 05/04/2019, 07:00 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini


MENTERI Keuangan RI Sri Mulyani Indrawati (Menkeu SMI) kembali dinobatkan sebagai Menteri Keuangan terbaik di Asia Pasifik tahun 2019 versi majalah keuangan FinanceAsiaBaca juga: Lagi, Sri Mulyani Menteri Keuangan Terbaik di Asia Pasifik

Ini bukanlah penghargaan yang biasa, tapi pencapaian yang luar biasa karena merupakan penghargaan tiga tahun berturut-turut sejak 2017.

Prestasi yang diangkat oleh FinanceAsia adalah berkat keberhasilannya membawa perekonomian Indonesia ke arah yang lebih baik. Salah satunya melalui defisit anggaran yang terendah dalam enam tahun terakhir pada APBN 2018.

Melihat kinerja Menkeu SMI selama ini, memang sudah sepantasnya beliau mendapatkan penghargaan tersebut. Bahkan,  awal tahun 2018 lalu SMI mendapat penghargaan sebagai Menteri Terbaik sedunia. Baca juga: Sri Mulyani Jadi Menteri Terbaik Dunia Versi World Government Summit

Banyak sudah ditulis tentang capaian beliau di bidang ekonomi, namun mungkin banyak yang belum mengetahui keseharian beliau saat memimpin kami di Kementerian Keuangan.

Mencintai Indonesia

Yang paling menonjol adalah kecintaannya pada bangsa dan negara Indonesia. Kita sering mendengar ajakan beliau untuk jangan pernah lelah mencintai Indonesia.

Baginya, hal ini bukan slogan kosong tanpa makna. Kecintaannya pada Indonesia dibuktikan dengan berbagai pemikiran dan terobosan di bidang keuangan negara.

Beliau menginginkan agar segenap daerah di pelosok Indonesia tersentuh pembangunan melalui alokasi dana APBN. Dengan begitu, istilah terluar dan terpencil hanyalah istilah demografi saja.

Semua daerah terpencil adalah bagian yang sama dari semua daerah di republik Indonesia. Tidak boleh ada daerah yang tertinggal.

Beliau mengibaratkan Indonesia sebagai rumah besar dimana seharusnya semua daerah adalah layaknya kamar-kamar dalam rumah yang mudah dijangkau dan dihubungi.

Kecintaannya pada Indonesia juga dibuktikan dengan melakukan kunjungan ke pelosok daerah sampai wilayah perbatasan-perbatasan yang belum pernah dikunjungi oleh para Menkeu sebelumnya.

Setiap kali kunjungan ke daerah, dapat dipastikan tidak hanya melakukan satu kegiatan saja. Selain memantau langsung pelaksanaan program Kemenkeu di daerah, biasanya juga ada kuliah umum/ orasi ilmiah dan pertemuan dengan pegawai Kemenkeu di daerah tersebut. 

Bulan lalu kami pergi ke Bengkulu dengan tiga kegiatan utama. Perjalanan dinas dilakukan dengan berangkat pagi lalu sore hari sudah kembali ke Jakarta.

Pernah juga pada tahun 2018 kami melakukan perjalanan dinas selama lima hari ke lima kota yaitu Ambon, Ternate, Tidore, Bandung, Jogjakarta. Saat itu menggunakan tiga moda transportasi: pesawat, kapal, kereta api dan mobil.

Pesawat pun dari yang besar sampai yang kapasitas hanya 8 penumpang. Ibu Menkeu SMI tidak terlihat lelah sedikitpun.

Tuntutan Sri Mulyani

Hal lain yang kami rasakan adalah tuntutannya agar kami senantiasa bekerja untuk hasil yang sangat baik. Bukan hanya baik, tapi sangat baik.

Contohnya adalah ketika kami melaporkan berbagai prestasi kehumasan di level nasional. Beliau menyampaikan tidak cukup hanya level nasional, sudah saatnya kami mencari kompetitor di luar negeri dengan level internasional.  Berkat tantangan dari beliau, kami akhirnya dapat berprestasi di ajang kehumasan dunia.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com