Dalam berbagai kesempatan, Menkeu SMI juga meminta kami di Kementerian Keuangan untuk memelihara keresahan dan kegelisahan agar selalu mengerjakan yang terbaik. Kami tidak boleh tidur nyenyak apabila belum mengerjakan dan menghasilkan yang terbaik.
Tidak heran, selama 2017 dan 2018 Laporan Keuangan Pemerintah Pusat mendapatkan predikat Wajar Tanpa Pengecualian dari Badan Pemeriksa Keuangan. Sebuah predikat yang belum pernah dicapai oleh Menkeu sebelumnya.
Terlepas dari reputasi dan prestasinya yang mendunia, beliau tidak segan untuk memperhatikan para pegawai di Kemenkeu. Dari sifatnya yang pribadi maupun secara umum.
Dari berbagai dialog dengan pegawai, bila dirasakan perlu untuk diwujudkan maka dibuatkan peraturan yang mendukungnya.
Misalnya saja adanya aturan cuti yang tidak memotong tunjangan kinerja bagi pegawai yang melaksanakan cuti melahirkan. Hal yang sama berlaku juga bagi pegawai pria yang cuti untuk mendampingi istri yang melahirkan. Selain itu juga terdapat kompensasi cuti tambahan bagi pegawai yang bertugas di daerah terpencil.
Kepada pegawai yang sehari-hari mendampinginya di bidang protokol dan dokumentasi, beliau juga sering berinteraksi dengan berbincang ringan.
Seorang fotografer kami pernah terkejut saat hendak memotret dipanggil namanya oleh beliau. Ternyata Ibu Menkeu menyampaikan dukacita atas meninggalnya istri sang fotografer Kemenkeu tersebut.
Bulan lalu, Menkeu SMI juga mengunjungi kantin Kemenkeu dan makan bersama satu meja dengan pegawai yang sedang bersantap siang.
Beliau juga sangat bersedih hati dan menangis penuh haru saat pegawai Kemenkeu ada yang menjadi korban jatuhnya peswat Lion Air bulan Oktober 2018 yang lalu. Kehadirannya bagai sosok seorang ibu yang mencintai anak-anaknya di Kemenkeu.
Secara keseluruhan, kami di Kementerian Keuangan sangat bangga dapat bekerja dibawah pimpinannya. Banyak sekali teladan dari Menkeu SMI yang bisa dijadikan contoh. Kami semua juga tidak pernah lelah mencintai negeri ini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.