Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dalam 3 Tahun, Indonesia Telurkan 1.307 Startup

Kompas.com - 05/04/2019, 16:54 WIB
Mutia Fauzia,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Riset dan Pendidikan Tinggi (Kemristekdikti) menyebut, Indonesia telah melahirkan 1.307 perusahaan rintisan atau startup sejak tahun 2015 lalu.

Menteri Risetdikti Mohamad Nasir menjelaskan, jumlah tersebut terus meningkat dari tahun 2015 lalu yang hanya 52 startup. Dia merinci, startup yang masuk dalam radar Kemristekdikti tersebut tidak seluruhnya siap untuk memasuki dunia industri.

"Jadi dari 1.307 itu kalau dipisahkan ada yang calon startup atau yang sudah startup artinya dia sudah masuk industri, yang calon startup ada 558 sementara yang sudah masuk kategori startup ada 749," ujar Nasir di Jakarta, Jumat (4/4/2019).

Kemristekdikti sendiri saat ini telah menelurkan 32 tenant mature dari program Perusahaan Pemula Berbasis Teknologi (PPBT). Nilai komersialitas dari startup yang masuk dalam kategori tenant mature tersebut melonjak tajam dengan rata-rata nilai valuasi omzet sekitar 475 persen dari suntikan permodalan awal yang diberikan pemerintah.

Baca juga: Go-Jek Jadi Decacorn, Ini Tingkatan Startup Hingga Kasta Tertinggi

"32 startup itu sudah madniri dan dari total itu anggarannya Rp 13,4 miliar keseluruhan sekarang valuasi omsetnya sudah mencapai Rp 61,3 miliar jika dibandingkan dari 2015," ujar Direktur Peusahaan Pemula Berbasis Teknologi Kemristekdikti Retno Sumekar pada kesempatan yang sama.

Retno menambahkan, dari 558 perusahaan rintisan yang saat ini masih berstatus sebagai calon startup akan dibina dan didorong sehingga memiliki produk yang semakin relevan dengan kebutuhan industri dan pasar.

Sehingga setidaknya, dari 558 tersebut bisa naik kelas menjadi startup.

"Untuk bisa scale up itu omzetnya di atas Rp 1 miliar, jadi kita melihat kalau sudah Rp 1 miliar, pasarnya sudah masif, itu yang kita coba," ujar Retno.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com