Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

CEO Boeing Minta Maaf pada Korban Pesawat 737 Max-8

Kompas.com - 05/04/2019, 17:54 WIB
Mutia Fauzia,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

Sumber CNN

NEW YORK, KOMPAS.com - CEO Boeing Dennis Muilenburg menyampaikan permohonan maaf perusahaan terhadap korban dari jatuhnya pesawat 737 Max 8 milik Lion Air dan Ethiopian Airlines.

"Tragedi ini terus membebani hati dan pikiran kita, dan kita memperluas simpati kita kepada orang-orang tercinta dari penumpang dan kru Lion Air 610 dan Ethiopian Airlines 302," ujarnya dalam sebuah pernyataan tertulis seperti dikutip dari CNN, Jumat (5/4/2019).

Hal itu disampaikan Muilenburg menyusul diumumkannya hasil laporan awal kecelakaan Ethiopian Airlines 302. Laporan itu  menunjukkan, bahwa kapten dan co-captain 737 Max 8 tersebut kesulitan dalam mengendalikan sistem yang didesain untuk menghindarkan pesawat dari posisi stall.

Sistem pesawat tersebut justru berkali-kali memaksa hidung pesawat mengarah ke bawah. Selama hampir enam menit, laporan tersebut menunjukkan, pilot terus bekerja untuk bisa mengambil alih kendali pesawat.

Baca juga: Pilot Ethiopian Airlines Sudah Ikuti Panduan Boeing Saat Pesawat Mengalami Masalah

Masalah yang muncul pada Ethiopian Airlines serupa dengan yang terjadi dengan pesawat Lion Air penerbangan JT-610 yang jatuh di perairan Karawang pada Oktober 2018 lalu.

Kecelakaan yang terjadi pada Ethiopian Airlines pun menjadi pukulan tersendiri bagi Boeing yang saat itu tengah berupaya memulihkan kepercayaan untuk bisa mengoperasikan kembali pesawat jenis 737 Max-8 tersebut.

Dalam laporan awal tersebut digambarkan bagaimana pilot mengatakan "pull up" sebanyak tiga kali kepada co-pilotnya untuk mengangkat hidung pesawat. Kedua pilot berupaya untuk mengangkat hidung pesawat untuk menjaga agar pesawat bisa tetap terbang, namun mereka tidak mampu mengendalikan kontrol pesawat.

Sistem anti-stall yang terpasang dalam Boeing 737 Max-8 justru menarik hidung pesawat ke bawah selama empat kali dalam penerbangan tersebut.

Akhirnya, setelah pilot memutuskan untuk kembali ke Bandara Addis Ababa, sistem otomatis tersebut membuat pesawat menukik turun yang sulit untuk dikendalikan dan akhirnya jatuh ke bawah.

Seluruh penumpang dan kru yang berjumlah 157 orang meninggal dalam kecelakaan tersebut.

baca juga: Akibat Tragedi 737 Max 8, Nilai Pasar Boeing Lenyap 40 Miliar Dollar AS

Laporan mengenai kecelakaan Ethiopian Airlines tersebut tidak secara khusus menyebutkan sistem anti-stall pesawat Max 8 atau disebut Maneuvering Characteristics Augmentation System (MCAS) yang diduga berkontribusi pada kecelakaan Lion Air.

Namun temuan dalam laporan tersebut membuka kemungkinan sistem MCASlah yang menarik pesawat turun karena dipicu oleh kesalahan pembacaan sensor pesawat.

Boeing saat ini tengah berupaya untuk mengubah sistem perangkat lunak dalam pesawat 737 Max-8nya. Perusahaan pun mengakui adanya kesamaan pola kecelakaan sekaligus peran MCAS dalam kedua kecelakaan tersebut.

"Laporan awal berisi informasi perekam data penerbangan yang mengindikasikan pesawat memiliki sudut input sensor serangan yang keliru yang mengaktifkan fungsi MCAS selama penerbangan, seperti saat penerbangan Lion Air 610," jelas Boeing dalam pernyataan yang dirilis Kamis (4/4/2019).

"Untuk memastikan aktivasi MCAS yang tidak diinginkan tidak akan terjadi lagi, Boeing telah mengembangkan dan berencana untuk merilis pembaruan perangkat lunak untuk MCAS dan program pelatihan pilot komprehensif yang terkait dan program pendidikan tambahan untuk 737 Max," tulis Boeing,

Sementara Muilenberg dalam pernyataan maafnya mengatakan bahwa sebagian besar kecelakaan dalam industri pesawat berawal dari rangkaian peristiwa, dan Boeing tengah berupaya untuk memutus rantai dari dua kecelakaan yang sudah terjadi.

"Adalah tanggung jawab kita untuk menghilangkan risiko ini," katanya.

"Kami memilikinya dan kami tahu bagaimana melakukannya," ujar Muilenberg.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber CNN
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sambil Makan Durian, Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat

Sambil Makan Durian, Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat

Whats New
Ciptakan Ekosistem Perkebunan yang Kompetitif, Kementan Gelar Kegiatan Skena 

Ciptakan Ekosistem Perkebunan yang Kompetitif, Kementan Gelar Kegiatan Skena 

Whats New
Menteri ESDM Pastikan Harga BBM Tak Naik hingga Juni 2024

Menteri ESDM Pastikan Harga BBM Tak Naik hingga Juni 2024

Whats New
Konflik Iran-Israel Menambah Risiko Pelemahan Rupiah

Konflik Iran-Israel Menambah Risiko Pelemahan Rupiah

Whats New
Kemenhub Mulai Hitung Kebutuhan Formasi ASN di IKN

Kemenhub Mulai Hitung Kebutuhan Formasi ASN di IKN

Whats New
BEI: Eskalasi Konflik Israel-Iran Direspons Negatif oleh Bursa

BEI: Eskalasi Konflik Israel-Iran Direspons Negatif oleh Bursa

Whats New
IHSG Turun 1,11 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.260

IHSG Turun 1,11 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.260

Whats New
IPB Kembangkan Padi 9G, Mentan Amran: Kami Akan Kembangkan

IPB Kembangkan Padi 9G, Mentan Amran: Kami Akan Kembangkan

Whats New
Konsorsium Hutama Karya Garap Proyek Trans Papua Senilai Rp 3,3 Triliun

Konsorsium Hutama Karya Garap Proyek Trans Papua Senilai Rp 3,3 Triliun

Whats New
Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Work Smart
Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

BrandzView
Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Whats New
Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Whats New
Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Whats New
Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com