Trump: Ekonomi AS Akan Melesat seperti Roket jika...

WASHINGTON, KOMPAS.com - Presiden AS Donald Trump lagi-lagi menyerang bank sentral AS Federal Reserve. Trump meminta The Fed memangkas suku bunga acuan Fed Fund Rate.

Dikutip dari BBC, Minggu (7/4/2019), Trump mengklaim bahwa The Fed telah membuat pertumbuhan ekonomi AS melambat. Ia juga menyatakan bahwa saat ini AS tidak mengalami inflasi.

Komentar tersebut dilontarkan Trump sejalan data ekonomi menunjukkan adanya peningkatan tajam dalam pertumbuhan serapan tenaga kerja selama bulan Maret 2019. Serapan tenaga kerja AS pada Maret 2019 tercatat 196.000, dibandingkan hanya 33.000 pada Februari 2019.

Trump pun mengibaratkan perekonomian AS akan melesat seperti roket apabila The Fed memangkas suku bunga acuan.

"Saya rasa mereka (The Fed) harus menurunkan suku bunga dan menghilangkan pengetatan kuantitatif. Kita akan melihat (ekonomi AS melesat) seperti roket," ujar Trump.

Baca juga: Gubernur The Fed Tidak Akan Mundur Meski Didesak Trump

The Fed telah menaikkan suku bunga sebanyak 4 kali sejak Jerome Powell menjabat pimpinan pada Februari tahun lalu. Powell ditunjuk oleh Trump, namun juga menerima banyak hujatan dari sang presiden lantaran menaikkan suku bunga.

The Fed sebelumnya memproyeksikan bakal menaikkan suku bunga acuan sebanyak dua kali lagi pada tahun ini. Namun, kemudian The Fed menyatakan mengambil langkah yang lebih sabar dalam menaikkan suku bunga.

Bulan lalu, The Fed mengindikasikan tidak akan menaikkan suku bunga acuan sepanjang sisa tahun 2019 meski ada perlambatan pertumbuhan ekonomi.

Baca juga: Gubernur The Fed: Alasan Untuk Menaikkan Suku Bunga Semakin Lemah

Trump pada pekan ini pun menyatakan tengah mempersiapkan sejumlah kandidat yang akan menjabat dewan gubernur The Fed.

Salah satunya adalah Herman Cain, yang pernah mencalonkan diri sebagai calon presiden AS dari Partai Republik pada 2012 silam. Cain juga merupakan mantan pimpinan Federal Reserve Bank of Kansas City.

Selain Cain, Trump juga disebut mencalonkan Stephen Moore. Ia pernah menjadi penasihat Trump selama masa kampanye pemilu presiden.