Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

2 Cara Perbankan Syariah "Berlari" Meraih Mimpi

Kompas.com - 08/04/2019, 05:10 WIB
Josephus Primus,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

BALIKPAPAN, KOMPAS.com - Sedikitnya ada 2 cara yang dilakukan industri perbankan syariah "berlari" meraih mimpi.

Mimpi tersebut menurut Direktur Urusan Perbankan Syariah Bank Danamon Herry Hykmanto dan Pemimpin Cabang Bank Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara (Kaltimtara) Syariah Cabang Balikpapan Erlyta Aryani, adalah memperluas hingga lebih dari angka satu digit persentase kontribusi industri perbankan syariah di Tanah Air.

"Perbankan syariah 'berlari' untuk mencapai ini," kata Erlyta saat kegiatan Expo Perbankan Syariah mulai Jumat (5/4/2019) hingga Minggu (7/4/2019) di Balikpapan.

Pertama, baik Herry dan Erlyta sepakat bahwa perbankan syariah menyesuaikan diri dengan digitalisasi untuk pelayanan nasabah.

Baca juga: Danamon Luncurkan Pembiayaan Pemilikan Rumah Syariah

"Kami siapkan digital banking untuk memudahkan nasabah dalam mengurus tabungan dan sebagainya," kata Herry sembari menambahkan, kini, portofolio nasabah Danamon Syariah, sekitar 70 persen berusia di bawah 39 tahun.

Selanjutnya, cara kedua adalah perluasan sektor pembiayaan syariah.

"Di Kaltim dan Kaltara kami bekerja sama dengan ekonomi digital kawasan belanja elektronik," kata Erlyta Aryani sambil menyebut Samarinda dan Balikpapan sebagai lokasi-lokasi awal kerja sama tersebut.

Namun demikian, Erlyta memaklumi bahwa ada aturan-aturan yang patut dicermati dalam digitalisasi perbankan syariah.

"Perbankan syariah dengan perkembangan digital yang ada harus tetap mengikuti dan mengimbangi risiko yang ada," kata Erlyta.

Baca juga: 3 Pertanyaan Generasi Milenial Saat Disodori Produk Perbankan

Infrastruktur dan industri halal

Lebih lanjut, lebih lanjut, Danamon Syariah dan Bank Kaltimtara Syariah, menurut Herry dan Erlyta, juga memperluas pembiayaan di bidang infrastruktur.

Apalagi, pemerintah saat ini sudah memperluas pembangunan infrastruktur bahkan hingga ke bidang digital.

Lantas, perluasan pembiayaan perbankan syariah, kata Herry, juga membidik industri produk halal.

Catatan laman kemenperin.go.id menunjukkan, nilai ekspor produk halal dunia pada 2018 mencapai 1,6 triliun dollar AS.

Sementara,  pertumbuhan produk halal Indonesia sepanjang 2011-2014 ada di posisi 11,17 persen.

Industri produk halal Indonesia meliputi makanan, pariwisata, fesyen, serta obat-obatan dan kosmetika.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com