Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banyak Dipalsu, Cap Panah Merah Buka Manfaatkan 2 E-commerce

Kompas.com - 08/04/2019, 14:01 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita ,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Cap Panah Merah, merek benih milik PT East West Seed Indonesia (EWINDO) meluncurkan official store “Panah Merah Go Online” di e-commerce Shopee dan Bukalapak.

Managing Director EWINDO Glenn Pardede mengatakan, toko resmi tersebut akan memudahkan para petani memperoleh bibit asli dari mereka. Sebab, di toko-toko online banyak beredar benih atas nama Cap Panah Merah, namun sebenarnya benih itu palsu.

"Kita buka toko di e-commerce ini supaya benih palsu tidak tersebar, jadi membeli di toko kota yang sudah pasti asli," ujar Glenn di Jakarta, Senin (8/4/2019).

Glenn mengaku pernah mengetes benih yang mengatasnamakan Cap Panah Merah di e-commerce. Setelah dibeli, kemudian diuji di laboratorium dan ternyata palsu. Padahal, setiap produk Cap Panah Merah telah terdaftar di Kementerian Pertanian dan Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual Kementerian Hukum dan HAM.

Perusahaan juga mengadukan temuan itu ke perusahaan e-commerce yang menjualnya dan akhirnya penjual itu disuspend. Namun, tak hanya satu toko itu saja yang menjual benih palsu. Peredarannya cukup luas.

"Pemalsuan itu sangat marak, apalagi kalau benihnya laku dan harganya tinggi, pasti dipalsukan," kata Glenn.

Akhirnya, untuk meminimalisir pemalsuan dan menjamin pelanggannya dapat benih yang asli, mereka membuka toko resmi di e-commerce. Platform online juga dipilih sebagai media penjualan agar distribusinya lebih luas ke berbagai daerah.

Glenn mengatakan, seringkali petani memiliki kesulitan mendapat benih karna kehabisan stok di tempat tinggalnya. Bukan hanya petani, tetapi masyarakat secara luas yang gemar bercocok tanam seperti aktivis urban farming juga akan dimudahkan untuk mengakses benih unggul berkualitas.

Di Panah Merah Go Online, produk benih yang dipasarkan mulai dari varietas baru hingga varietas unggulan yang banyak dicari konsumen, seperti produk yang mempunyai ketahanan virus lebih kuat seperti mentimun, melon dan cabai. Kanal online ini berperan sebagai pelengkap, khususnya bagi petani yang keberadaan dealer ataupun toko pertanian jauh dari tempat tinggalnya.

“Yang membedakan adalah cara kami meraih mereka. Kami menggunakan social media dan search ads yang bisa kami targetkan secara langsung kepada segmen pasar kami," kata Glenn.

Tidak hanya itu, EWINDO juga menggunakan social listening program yang membantu mereka memahami kebutuhan pasar maupun solusi usaha pertanian mereka di periode tertentu, sehingga mereka dapat memberikan layanan yang maksimal.

"Meskipun porsi benih dalam total biaya produksi petani hanya sekitar 3 persen, penggunaan benih unggul berkualitas ini adalah variabel utama bagi petani untuk meningkatkan produktivitas,” kata Glenn.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perputaran Uang Judi Online di RI sampai Rp 327 Triliun Setahun

Perputaran Uang Judi Online di RI sampai Rp 327 Triliun Setahun

Whats New
Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Whats New
Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Whats New
Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Whats New
Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Whats New
Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

Spend Smart
Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Whats New
Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

Work Smart
Pertanyaan Umum tapi Menjebak dalam Wawancara Kerja, Apa Itu dan Bagaimana Cara Jawabnya?

Pertanyaan Umum tapi Menjebak dalam Wawancara Kerja, Apa Itu dan Bagaimana Cara Jawabnya?

Work Smart
Menko Airlangga soal Kondisi Geopolitik Global: Belum Ada Apa-apa, Kita Tenang Saja...

Menko Airlangga soal Kondisi Geopolitik Global: Belum Ada Apa-apa, Kita Tenang Saja...

Whats New
Pasar Perdana adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Pasar Perdana adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Work Smart
Apa Dampak Konflik Iran-Israel ke Industri Penerbangan Indonesia?

Apa Dampak Konflik Iran-Israel ke Industri Penerbangan Indonesia?

Whats New
HUT Ke-35 BRI Insurance, Berharap Jadi Manfaat bagi Masyarakat

HUT Ke-35 BRI Insurance, Berharap Jadi Manfaat bagi Masyarakat

Rilis
Menperin Siapkan Insentif untuk Amankan Industri dari Dampak Konflik Timur Tengah

Menperin Siapkan Insentif untuk Amankan Industri dari Dampak Konflik Timur Tengah

Whats New
Respons Bapanas soal Program Bantuan Pangan Disebut di Sidang Sengketa Pilpres

Respons Bapanas soal Program Bantuan Pangan Disebut di Sidang Sengketa Pilpres

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com