Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bandara Kertajati Sepi, Ini yang Dilakukan Pengelola

Kompas.com - 09/04/2019, 08:37 WIB
Mutia Fauzia,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

PALANGKARAYA, KOMPAS.com - Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) hingga saat ini masih sepi penumpang. Tingkat okupansi atau keterisian penumpang pada setiap penerbangan dikabarkan di bawah 30 persen. Bahkan dari 11 rute yang seharusnya dilayani, hanya 1 yang beroperasi.

Direktur Utama PT Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin mengatakan, sebenarnya, potensi dari pengembangan Bandara Kertajati cukup besar.

Menurut dia, Bandara Kertajati merupakan rute penerbangan baru dari dan ke Kota Cirebon, Kabupaten Cirebon, Kabupaten Indramayu, Kabupaten Majalengka, dan Kabupaten Kuningan (Ciayumajakuning) yang diprediksi akan menjadi pusat pertumbuhan ekonomi baru pada 2028 mendatang.

Baca juga: Tanggapi Sepinya Bandara Kertajati, Menhub Sebut Pembangunan Keinginan Pemda

Awaluddin mengatakan, untuk mengisi slot penerbangan yang masih kosong tersebut, beberapa rute penerbangan umrah akan dipindahkan ke Bandara Kertajati.

"Menteri BUMN dua minggu lalu memanggil Angkasa Pura II, AirNav dan Garuda Indonesia untuk memindahkan rute umrah ke Kertajati," ujar Awaluddin di Palangkaraya, Senin (8/4/2019).

Awaluddin mengatakan, nantinya penerbangan umrah dari embarkasi Lampung dan Jawa Barat akan dilakukan melalui Bandara Kertajati.

"Ini yang harus di-arrange maskapai supaya perlahan-lahan itu Kertajati ramai. Jangan dari Soekarno Hatta semua," ujar dia.

Menurut dia, potensi umrah di kawasan Jawa Barat dan Lampung cukup besar. Awaluddin meyakini, dengan memberangkatkan jamaah umroh melalui Bandara Kertajati bisa meningkatkan jumlah penumpang yang terbang melalui Bandara Kertajati hingga 1 juta penumpang pertahun.

Selain umrah, bisnis kargo juga akan dikembangkan di Bandara Kertajati.

"Karawang itu kan pusat industri. Jadi bisa ke Kertajati, enggak usah jauh-jauh ke Soetta," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com