Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rudiyanto
Direktur Panin Asset Management

Direktur Panin Asset Management salah satu perusahaan Manajer Investasi pengelola reksa dana terkemuka di Indonesia.
Wakil Ketua I Perkumpulan Wakil Manajer Investasi Indonesia periode 2019 - 2022 dan Wakil Ketua II Asosiasi Manajer Investasi Indonesia Periode 2021 - 2023.
Asesor di Lembaga Sertifikasi Profesi Pasar Modal Indonesia (LSPPMI) untuk izin WMI dan WAPERD.
Penulis buku Reksa Dana dan Obligasi yang diterbitkan Gramedia Elexmedia.
Tulisan merupakan pendapat pribadi

AS Resesi Ekonomi? Tak Perlu Khawatir, ini Efek Positifnya...

Kompas.com - 09/04/2019, 11:14 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

MENURUT National Bureau of Economic Research (NBER) definisi resesi adalah penurunan signifikan yang terjadi pada aktivitas ekonomi selama beberapa bulan, seperti pertumbuhan PDB, pendapatan, tingkat pengangguran, tingkat produksi, dan penjualan.

Berbagai data dan indikator menunjukkan potensi terjadinya resesi ekonomi di Amerika Serikat pada tahun 2020 semakin besar. Secara teori, resesi biasanya negatif terhadap kinerja investasi baik di AS sendiri maupun terhadap investasi di Negara lain termasuk Indonesia.

Namun untuk resesi di Amerika Serikat yang berpotensi terjadi di tahun 2020 nanti, bisa saja lebih banyak positif dibandingkan negatifnya. Berikut pembahasannya.

Historis resesi Amerika Serikat

Bata bank sentral ASFederal Reserve Bata bank sentral AS

Berdasarkan data dari Bank Sentral, sejak tahun 1980 hingga 2018, resesi ekonomi telah terjadi sebanyak 5 kali (area dalam grafik berwarna abu-abu) dengan perincian sebagai berikut:
•    Januari 1980–Juli 1980 (7 bulan)
•    Juli 1981–November 1982 (1 tahun 4 bulan)
•    Juli 1990–Maret 1991  (8 bulan)
•    Maret 2001–November 2001 ( 8 bulan)
•    Desember 2007–Juni 2009 ( 1 tahun 7 bulan)

Sebelum terjadi resesi, terdapat grafik warna biru yang merupakan selisih dari imbal hasil obligasi pemerintah 10 tahun dikurangi dengan imbal hasil obligasi pemerintah 2 tahun.

Angka ini digunakan sebagai alat untuk prediksi terjadinya resesi, dimana jika mencapai 0 atau negatif, resesi ekonomi akan terjadi 1-2 tahun setelahnya.

Pada bulan Maret 2019, angka tersebut telah mendekati 0,19. Ditambah dengan kisruh perang dagang dengan China dan shutdown pemerintahan terkait pembahasan anggaran tembok perbatasan di Meksiko, ada kekhawatiran aktivitas ekonomi akan melemah pada tahun-tahun mendatang.

Periode terjadinya resesi beragam, mulai dari yang paling cepat selama 7 bulan hingga 1 tahun 7 bulan sebagaimana yang terjadi pada 2007 – 2009 lalu. Hal ini menunjukkan bahwa resesi bukan merupakan kondisi tetap berkepanjangan selama bertahun-tahun, tapi kondisi sementara dan bisa membaik dengan cepat.


Kinerja investasi periode Resesi Amerika Serikat
 

Kinerja Investasi Infovesta.com, diolah Kinerja Investasi
Apakah ketika resesi, kinerja investasi selalu negatif? Ternyata untuk periode Desember 2007 – Juni 2009 tersebut tidak. Kinerja saham AS menggunakan DJIA sebagai acuan, mengalami kenaikan 13,43 persen.

IHSG dan Rata-rata Reksa Dana Pendapatan Tetap (obligasi) pada periode yang sama mengalami kenaikan 16,83 persen dan 12,99 persen.

Jika dianalisa secara tahun per tahun, kinerja investasi 1 tahun sebelumnya yaitu pada tahun 2007 ternyata masih semuanya positif. Dengan asumsi bahwa sejarah terulang dan resesi terjadi di 2020, maka kinerja untuk tahun 2019 seharusnya masih aman.

Kemudian untuk tahun 2008 yang merupakan puncak dari resesi, bahkan pada waktu itu sudah masuk ke krisis ekonomi, Dow Jones dan IHSG mengalami penurunan yang signifikan. Hanya reksa dana pendapatan tetap yang masih tetap positif.

Untuk periode 1 tahun setelahnya yaitu tahun 2009, kinerja investasi sudah positif kembali. Bahkan mengalami kenaikan yang cukup signifikan. Hanya saja untuk periode 6 bulan pertama (31 Des 2008 – 30 Juni 2009), penurunan investasi masih terjadi di Dow Jones.

Pada saat resesi, kinerja investasi mengalami fluktuasi yang tinggi, namun dalam kondisi normal, fluktuasi juga biasa terjadi. Bentuk antisipasi yang dilakukan oleh pemerintah dan bank sentral, kondisi likuiditas, dan valuasi yang selanjutnya lebih berperan terhadap naik turunnya kinerja investasi

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Spend Smart
Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Whats New
Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Whats New
Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Whats New
Watsons Buka 3 Gerai di Medan dan Batam, Ada Diskon hingga 50 Persen

Watsons Buka 3 Gerai di Medan dan Batam, Ada Diskon hingga 50 Persen

Spend Smart
Utang Pemerintah Kian Bengkak, Per Februari Tembus Rp 8.319,22 Triliun

Utang Pemerintah Kian Bengkak, Per Februari Tembus Rp 8.319,22 Triliun

Whats New
Heran Jasa Tukar Uang Pinggir Jalan Mulai Menjamur, BI Malang: Kurang Paham Mereka Dapat Uang Dari Mana...

Heran Jasa Tukar Uang Pinggir Jalan Mulai Menjamur, BI Malang: Kurang Paham Mereka Dapat Uang Dari Mana...

Whats New
Dongkrak Performa, KAI Logistik Hadirkan Layanan 'Open Side Container'

Dongkrak Performa, KAI Logistik Hadirkan Layanan "Open Side Container"

Whats New
Sumbangan Sektor Manufaktur ke PDB 2023 Besar, Indonesia Disebut Tidak Alami Deindustrialisasi

Sumbangan Sektor Manufaktur ke PDB 2023 Besar, Indonesia Disebut Tidak Alami Deindustrialisasi

Whats New
Harga Bahan Pokok Jumat 29 Maret 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Jumat 29 Maret 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
Modal Asing Kembali Cabut dari RI, Pekan Ini Nilainya Rp 1,36 Triliun

Modal Asing Kembali Cabut dari RI, Pekan Ini Nilainya Rp 1,36 Triliun

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com