JAKARTA, KOMPAS.com - Industri keuangan berbasis teknologi atau financial technology (fintech) terus berkembang pesat di Indonesia dalam beberapa tahun terakhir.
Pemain baru pun terus bermunculan, salah satunya PT Berdayakan Usaha Indonesia. Dengan mengusung platform digital Batumbu, startup ini berupaya melayani pembiayaan modal kerja untuk pelaku Usaha Kecil dan Menengah (UKM).
Co-founder dan CEO Batumbu, Sonny Christian Joseph mengatakan, Batumbu adalah penyelenggara layanan pinjam meminjam uang berbasis teknologi informasi.
“Kami menyediakan platform yang mempertemukan pihak pemberi pinjaman dengan pihak penerima pinjaman melalui pola kemitraan strategis. Fokus bisnis kami adalah menyediakan modal kerja untuk UKM,” kata Sonny di Jakarta, Selasa (9/4/2019).
Baca juga: Pinjaman Fintech Sudah Menembus Rp 28,36 Triliun, Ini Penyebabnya
Menurut dia, fokus pada pembiayaan modal kerja untuk UKM melalui kemitraan strategis merupakan keunikan sekaligus nilai tambah Batumbu.
Kemitraan strategis berperan penting dalam menghasilkan pembiayaan yang berkualitas dan berkelanjutan dalam skala yang luas.
“Agar kompetitif, kami beroperasi secara efisien dengan menerapkan pola kerja berbasis teknologi,” ucapnya.
Dia menyebutkan, Batumbu dikelola oleh orang-orang yang memiliki passion yang tinggi terhadap sektor UKM dan berpengalaman dalam pembiayaan kredit UKM, serta dikombinasikan dengan orang-orang yang memiliki pengalaman dan hasrat di bidang perkembangan teknologi.
Kombinasi ini menghasilkan perusahaan fintech lending yang inovatif dan selalu berorientasi pada pemenuhan kebutuhan nasabah, namun tetap menjalankan prinsip kehati-hatian yang tinggi.
“Kami juga beruntung didukung oleh pemegang saham yang berkomitmen tinggi di bisnis ini, yakni Validus dan Triputra,” kata dia.
Baca juga: Revolusi Senyap Industri Fintech Indonesia
Validus Capital Pte Ltd., merupakan salah satu peer to peer (P2P) lending terbesar yang beroperasi di Singapura. Sementara Triputra Group merupakan kelompok usaha nasional yang bergerak di berbagai sektor industri dan belakangan aktif mendanai perusahaan rintisan.
“Kami mengadopsi platform Validus, dan melakukan improvisasi untuk disesuaikan dengan karakteristik pasar UKM di Indonesia,” sebutnya.
Sebagai bankir dengan pengalaman kerja lebih dari 23 tahun, Sonny optimis Batumbu dapat memainkan peran secara optimal dalam memajukan UKM. Ia melihat banyak UKM yang belum terlayani industri keuangan konvensional karena ketidaksesuaian model bisnis usaha dengan skema pinjaman.
Selain menjembatani UKM dengan para pemilik dana, Batumbu peduli pada peningkatan kapasitas usaha para peminjam.
Untuk itu, Batumbu akan menyelenggarakan berbagai program peningkatan kapasitas bagi UKM melalui penyebaran informasi dan pengetahuan, serangkaian pelatihan maupun konsultasi bisnis yang relevan dengan kebutuhan UKM.
“Mereka bukan cuma butuh modal kerja, tetapi juga partner dan pendamping untuk tumbuh dan berkembang. Kami hadir untuk itu,” kata Sonny.
Dia menambahkan, Batumbu sendiri sudah terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Saat ini menurut Sonny, Batumbu sudah ada 3 mitra yang memiliki total 1.000 vendor. Pihaknya menargetkan bisa menambah mitra hingga 10.
Dengan sistem kemitraan ini, diharapkan bisa memitigasi risiko pinjaman bermasalah. Karena mitra berperan sebagai penjamin dan pembayar dari para vendor yang menjadi peminjam dana.
Selain itu, Batumbu juga hanya memberikan pembiayaan kepada UKM di sektor produktif.
"Kita juga ada asuransi, bekerja sama dengan 2 perusahaan insurance untuk memitigasi risiko pinjaman bermasalah," ucap Sonny.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.