Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Tahun Ini Purbalingga Terima Bantuan 103 Unit Alsintan

Kompas.com - 11/04/2019, 08:28 WIB
M Latief

Editor

PURBALINGGA, KOMPAS.com - Kementerian Pertanian (Kementan) mengalokasikan alat mesin pertanian (alsintan) untuk Kabupaten Purbalingga. Alokasi untuk tahun ini sebanyak 103 unit.

Alsintan tersebut berupa 38 unit traktor roda dua, 13 unit cultivator atau pengolah tanah, 29 unit pompa air, 15 unit power thresher (perontok padi), 7 unit corn sheller (mesin pemipil jagung), serta 1 unit dryer (pengering).

Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementerian Pertanian (Kementan), Sarwo Edhy mengatakan, bantuan alsintan itu diberikan agar petani bisa mengolah lahan secara lebih modern.

"Kita berikan peralatan modern, tidak tradisional seperti cangkul, sabit atau semacamnya dan semuanya gratis. Semoga bantuan alsintan ini bisa dimanfaatkan dengan baik sesuai fungsinya," ujar Sarwo Edhy, Rabu (10/4/2019).

Sarwo menjelaskan, Kementan juga siap memberikan bantuan lainnya kepada petani di Purbalingga. Beberapa bantuan itu antara lain jaringan irigasi tersier, benih, dan pupuk bersubsidi.

""Silakan diajukan kalau masih butuh bantuan lainnya. Kami siap membantu tidak hanya tanaman pangan. Kalau di Purbalingga mengembangkan perkebunan, hortikultura, florikultura atau peternakan, kami juga siap bantu," kata Sarwo.

Sarwo menambahkan, jika ada jaringan irigasi di Purbalingga yang rusak, para petani juga bisa mengajukan bantuan kepada Kementan. Begitu juga dengan asuransi pertanian, Kementan menyatakan siap memberikan subsidi.

"Di Kementan ada bantuan Rehabilitasi Jaringan Irigasi Tersier. Jadi, kalau Purbalingga membutuhkan RJIT atau pembangunan embun untuk mengairi persawahan, silakan ajukan ke pada kami," ucap Sarwo.

Alsintan tersebut berupa 38 unit traktor roda dua, 13 unit cultivator atau pengolah tanah, 29 unit pompa air, 15 unit power thresher (perontok padi), 7 unit corn sheller (mesin pemipil jagung), serta 1 unit dryer (pengering).Dok Kementerian Pertanian Alsintan tersebut berupa 38 unit traktor roda dua, 13 unit cultivator atau pengolah tanah, 29 unit pompa air, 15 unit power thresher (perontok padi), 7 unit corn sheller (mesin pemipil jagung), serta 1 unit dryer (pengering).
Kepala Dinas Pertanian Kab Purbalingga Lily Purwati mengatakan, penambahan alsintan di Purbalingga dinilai sangat tepat mengingat saat ini Purbalingga hanya mampu melaksanakan intensifikasi pertanian.

"Tepat sekali. Adanya upaya intensifikasi pertanian untuk meningkatkan hasil pertanian dengan pemanfaatan lahan yang ada. Karena sudah tidak memungkinkan lagi ekstensifikasi pertanian di Purbalingga, sebab banyak lahan saat ini telah beralih fungsi menjadi pemukiman, bangunan industri dan lainnya," timpal Lily.

Lily menjelaskan, upaya intensifikasi pertanian dalam rangka peningkatan produksi salah satunya adalah dengan kegiatan percepatan tanam sehingga lahan pertanian bisa ditanami sebanyak tiga kali dengan pola tanam padi-padi-palawija.

Hanya, menurut Lily, langkah itu mengharuskan adanya konsolidasi antaranggota kelompok tani dengan bimbingan petugas penyuluh lapangan dan juga memanfaatkan mesin pertanian yang ada.

"Kami imbau kepada seluruh kelompok tani untuk memaksimalkan pemanfaatan alsintan yang telah diberikan tahun 2018 lalu. Jika ada yang tidak dipergunakan atau mangkrak, kami dukung kebijakan Kementerian Pertanian agar menarik kembali alsintan untuk didistribusikan kepada kelompok tani yang lebih membutuhkan," ucap Lily.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Rupiah 'Ambles', Pemerintah Sebut Masih Lebih Baik dari Ringgit dan Yuan

Rupiah "Ambles", Pemerintah Sebut Masih Lebih Baik dari Ringgit dan Yuan

Whats New
Perkuat Struktur Pendanaan, KB Bank Terima Fasilitas Pinjaman 300 Juta Dollar AS Dari Korea Development Bank

Perkuat Struktur Pendanaan, KB Bank Terima Fasilitas Pinjaman 300 Juta Dollar AS Dari Korea Development Bank

BrandzView
Menko Airlangga Sebut Indonesia Belum Selesai Hadapi 'Global Shock'

Menko Airlangga Sebut Indonesia Belum Selesai Hadapi "Global Shock"

Whats New
Sanksi Menanti Perusahaan yang Tak Bayar THR Karyawan

Sanksi Menanti Perusahaan yang Tak Bayar THR Karyawan

Whats New
Relaksasi WFH untuk ASN Dinilai Tak Pengaruhi Arus Balik Lebaran

Relaksasi WFH untuk ASN Dinilai Tak Pengaruhi Arus Balik Lebaran

Whats New
Kemenaker Terima 1.475 Aduan Masalah THR, Paling Banyak terkait THR Tidak Dibayar

Kemenaker Terima 1.475 Aduan Masalah THR, Paling Banyak terkait THR Tidak Dibayar

Whats New
Menteri PUPR: Pemindahan ASN ke IKN Setelah Upacara 17 Agustus

Menteri PUPR: Pemindahan ASN ke IKN Setelah Upacara 17 Agustus

Whats New
IHSG Ambles, BEI: Tensi Geopolitik Pengaruhi Pergerakan Indeks

IHSG Ambles, BEI: Tensi Geopolitik Pengaruhi Pergerakan Indeks

Whats New
Ekonomi Indonesia Dinilai Cukup Kuat Redam Dampak Potensi Konflik Pascaserangan Iran

Ekonomi Indonesia Dinilai Cukup Kuat Redam Dampak Potensi Konflik Pascaserangan Iran

Whats New
Simak, Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BRI hingga CIMB Niaga

Simak, Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BRI hingga CIMB Niaga

Whats New
Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 16 April 2024

Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 16 April 2024

Spend Smart
'Skenario' Konflik Iran dan Israel yang Bakal Pengaruhi Harga Minyak Dunia

"Skenario" Konflik Iran dan Israel yang Bakal Pengaruhi Harga Minyak Dunia

Whats New
Ekonomi China Tumbuh 5,3 Persen pada Kuartal I-2024

Ekonomi China Tumbuh 5,3 Persen pada Kuartal I-2024

Whats New
Resmi Melantai di BEI, Saham MHKI Ambles 9,3 Persen

Resmi Melantai di BEI, Saham MHKI Ambles 9,3 Persen

Whats New
Harga Bahan Pokok Selasa 16 April 2024, Harga Cabai Rawit Merah Naik

Harga Bahan Pokok Selasa 16 April 2024, Harga Cabai Rawit Merah Naik

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com