Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kursi KA Musim Lebaran Masih Tersedia 60 Persen, Ini Rinciannya

Kompas.com - 11/04/2019, 13:03 WIB
Mela Arnani,
Bayu Galih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Tiket kereta api (KA) untuk masa angkut Lebaran 2019 masih tersedia. Masa angkut Lebaran yang ditetapkan PT Kereta Api Indonesia (KAI) berlangsung pada 26 Mei hingga 16 Juni 2019.

VP Public Relations PT KAI, Edy Kuswoyo mengatakan, tiket KA reguler dan tambahan untuk masa angkut Lebaran masih terjual 40 persen. Artinya, masih ada 60 persen tiket KA tersisa yang dapat dimanfaatkan para perantau untuk pulang ke kampung halamannya.

"Data per 11 April 2019 pukul 06.00 WIB, total tiket KA reguler dan lebaran yang terjual sebanyak 1.147.23. Tiket yang masih tersedia sebanyak 1.147.533 atau 60 persen," kata Edy saat dihubungi Kompas.com, Kamis (11/4/2019) siang.

Edy menjelaskan, tiket KA yang tersedia ini mempunyai tujuan ke wilayah Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Jawa Barat.

Total tiket KA Reguler jarak jauh dan sedang, lanjut Edy, terjual sebanyak 995.669 atau 41,9 persen dan tersedia sebanyak 1.382.983 kursi atau 58,1 persen.

Sedangkan, untuk KA tambahan Lebaran yang dijual mulai 6 April 2019 lalu, terjual sebanyak 151.564 kursi atau 30,8 persen dan masih tersisa sebanyak 340.550 kursi atau 69,2 persen.

Baca juga: PT KAI Daop 8 Sediakan 174 Perjalanan KA Mudik dan Balik, Ini Cara Daftarnya

KA Reguler jarak jauh dan sedang terdiri dari rangkaian KA kelas ekonomi, bisnis, dan eksekutif.

Untuk kelas ekonomi, masih tersedia 824.285 kursi dari 1.591.108. Kereta kelas bisnis masih tersedia 78.499 kursi dari 98.650, serta KA kelas eksekutif masih tersedia 480.249 kursi dari 687.984.

KA tambahan Lebaran juga tersedia tiga kelas, yaitu kelas ekonomi, bisnis, dan eksekutif.

KA kelas ekonomi tambahan masih tersedia sebanyak 104.835 dari 199.000 kursi yang disediakan. Untuk KA kelas bisnis masih tersedia 55.621 dari 78.464 kursi. Untuk KA tambahan Lebaran kelas eksekutif masih tersisa sebanyak 180.094 dari 214.650 kursi.

Namun, apabila calon penumpang kehabisan tiket KA sekali perjalanan ke tujuan tertentu (direct), dapat memilih perjalanan terusan (berganti kereta).

"Misalnya jika rute Jakarta menuju Solo habis, Anda bisa memesan jalur Jakarta – Bandung terlebih dahulu, lalu diteruskan dari Bandung menuju Solo yang relatif masih banyak. Bisa juga menggunakan kereta persambungan, misalnya dari Jakarta – Cirebon lalu Cirebon – Solo. Pastikan waktu antarkereta tidak telalu dekat agar tidak tertinggal jadwal kereta lanjutan," kata Edy menjelaskan. 

Pembelian tiket KA ini dapat dilakukan melalui situs KAI, KAI Access, dan channel resmi eksternal KAI lainnya.

Edy mengimbau para penumpang untuk tidak membawa barang berlebihan dan selalu mengutamakan keselamatan.

"Agar kenyamanan penumpang lain saat berada di stasiun dan di dalam ketera tetap terjaga. Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan juga. KAI meminta agar para penumpang tidak memakai perhiasan yang berlebihan selama perjalanan," tutur dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com