Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Siapapun Presidennya, Pertumbuhan Ekonomi Tetap Jadi Dilema

Kompas.com - 11/04/2019, 17:11 WIB
Mutia Fauzia,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pertumbuhan ekonomi Indonesia terus dihadapkan pada dilema. Data Badan Pusat Statistik (BPS) terkakhir menunjukkan, perekonomian Indonesia tumbuh sebesar 5,17 persen pada 2018.

Ekonom Senior Institute for Development of Economic and Finance (Indef) M Nawir Messi mengatakan, kondisi ketahanan ekonomi lah yang membuat Indonesia harus berhadapan dengan dilema ketika akan menggenjot pertumbuhan ekonominya.

Dilema tersebut berlaku pada siapapun presiden terpilih yang akan memenangkan Pemilu pada 17 April 2019 mendatang.

"Siapapun rezim yang akan menyetir perekonomian Indonesia tahun ini dan tahun depan akan dihadapkan pada dilema. Jadi perlu sopir yang tahu kapan harus ngerem dan kapan harus ngegas," ujar Nawir di Jakarta, Kamis (11/4/2019).

Baca juga: Siapa yang Merasakan Dampak Pertumbuhan Ekonomi Indonesia?

Pasalnya, pertumbuhan ekonomi Indonesia sebagian besar didorong oleh aliran modal, baru kemudian disusul oleh produktivitas, perkembangan IT dan tenaga kerja.

Nawir mengatakan, sebanyak 60 persen dari pertumbuhan ekonomi Indonesia didorong oleh aliran arus modal. Angka tersebut sangat tiggi jika dibandingkan dengan Korea Selatan atau Jepang yang porsi aliran modal yang hanya sebesar 40 persen.

Menurut dia, ketika Indonesia ingin mendorong pertumbuhan ekonomi lebih tinggi, impor barang modal dan bahan baku akan membengkak dan membuat defisit transaksi berjalan (current account deficit/CAD).

"Kemudian akan memengaruhi kinerja nilai tukar. Kalau pertumbuhan rendah akan menimbulkan persoalan unemployment," ujar dia.

Baca juga: IMF: 2023 Ekonomi Indonesia Akan Lebih Besar dari Inggris dan Rusia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bandara Sam Ratulangi Ditutup Sementara akibat Erupsi Gunung Ruang, 33 Penerbangan Terdampak

Bandara Sam Ratulangi Ditutup Sementara akibat Erupsi Gunung Ruang, 33 Penerbangan Terdampak

Whats New
Akankah Relaksasi HET Beras Premium Tetap Diperpanjang?

Akankah Relaksasi HET Beras Premium Tetap Diperpanjang?

Whats New
Proyek Perluasan Stasiun Tanah Abang Mulai Dibangun Mei 2024

Proyek Perluasan Stasiun Tanah Abang Mulai Dibangun Mei 2024

Whats New
Freeport Setor Rp 3,35 Triliun ke Pemda di Papua, Indef Sarankan Ini

Freeport Setor Rp 3,35 Triliun ke Pemda di Papua, Indef Sarankan Ini

Whats New
Obligasi atau Emas, Pilih Mana?

Obligasi atau Emas, Pilih Mana?

Work Smart
Tiru India dan Thailand, Pemerintah Bakal Beri Insentif ke Apple jika Bangun Pabrik di RI

Tiru India dan Thailand, Pemerintah Bakal Beri Insentif ke Apple jika Bangun Pabrik di RI

Whats New
KB Bank Sukses Pertahankan Peringkat Nasional dari Fitch Ratings di Level AAA dengan Outlook Stabil

KB Bank Sukses Pertahankan Peringkat Nasional dari Fitch Ratings di Level AAA dengan Outlook Stabil

BrandzView
Harga Acuan Penjualan Gula Naik Jadi Rp 17.500 Per Kilogram

Harga Acuan Penjualan Gula Naik Jadi Rp 17.500 Per Kilogram

Whats New
Pertama di Asia, Hong Kong Setujui ETF Bitcoin

Pertama di Asia, Hong Kong Setujui ETF Bitcoin

Whats New
Sebanyak 109.105 Kendaraan Melintasi Tol Solo-Yogyakarta Saat Mudik Lebaran 2024

Sebanyak 109.105 Kendaraan Melintasi Tol Solo-Yogyakarta Saat Mudik Lebaran 2024

Whats New
HUT Ke-63, Bank DKI Sebut Bakal Terus Dukung Pembangunan Jakarta

HUT Ke-63, Bank DKI Sebut Bakal Terus Dukung Pembangunan Jakarta

Whats New
Daftar 17 Entitas Investasi Ilegal Baru yang Diblokir Satgas Pasti

Daftar 17 Entitas Investasi Ilegal Baru yang Diblokir Satgas Pasti

Whats New
BI Banten Distribusikan Uang Layak Edar Rp 3,88 Triliun Selama Ramadhan 2024, Pecahan Rp 2.000 Paling Diminati

BI Banten Distribusikan Uang Layak Edar Rp 3,88 Triliun Selama Ramadhan 2024, Pecahan Rp 2.000 Paling Diminati

Whats New
Satgas Pasti Blokir 537 Pinjol Ilegal dan 48 Penawaran Pinpri

Satgas Pasti Blokir 537 Pinjol Ilegal dan 48 Penawaran Pinpri

Whats New
Luhut: Apple Tertarik Investasi Kembangkan AI di IKN, Bali, dan Solo

Luhut: Apple Tertarik Investasi Kembangkan AI di IKN, Bali, dan Solo

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com