Hal kedelapan, kinerja perpajakan yang rendah serta risiko utang yang meningkat.
Isu kesembilan, Indonesia dihadapkan pada problematika dana desa di mana nilai dana desa mengalami peningkatan namun tidak ada perubahan signifikan dalam perekonomian desa.
"Kenaikan dana desa tidak berbanding lurus dengan peningkatan indikator sosial di perdesaan. Buktinya, terjadi tren kenaikan ketimpangan di desa dari 0,316 (September 2016) menjadi 0,324 (Maret 2018), meski mulai turun per September 2018 menjadi 0,319. Lebih spesiflk lagi, masih ada 10 Provinsi dengan tingkat ketimpangan perdesaan yang lebih tinggi dibandingkan level nasional (Yogyakarta, J atim, NTB, NTT, Sulut, Sulsel, Sulawesi Tenggara, Gorontalo, Papua, Papua Barat)," ujar Nawir.
Baca juga: DEN: Di Bawah Jokowi, Pembahasan Kebijakan Energi Bisa Lama Lagi
Sementara yang terakhir, pemerintah cenderung inkosisten dalam mengekola kebijakan energi. Pasalnya, alokasi belanja konsumtif melalui subsidi energi yang disalurkan menjadi belanja produktif (infrastruktur) yang terjadi sejak 2014 justru kembali meningkat di 2019.
"pada tahun 2018 subsidi energi kembali melonjak hingga 57 persen, dan tahun 2019 (4,23 persen)," jelas Nawir.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.